• Redaksi
  • Kirim Tulisan
Wednesday, October 22, 2025
  • Login
Hipotesa
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis
No Result
View All Result
Hipotesa
No Result
View All Result
Home Opini

“BIM SALABIM” PENDIDIKAN GRATIS

Redaksi by Redaksi
February 24, 2021
in Opini
0
104
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Apa kabar kualitas pendidikan di Banten? Kemana arah pendidikan dalam balutan janji politik saat ini? Tragis. Pendidikan dijalankan bukan karena amanat konstitusi tetapi berbasis pencitraan, maka pilihannnya adalah “kalkulasi” gratis untuk masyarakat.  Kata gratis menjadi “hipnotis” sekaligus mantra “bim salabim” bagi pihak sekolah untuk terus dapat berakrobat dengan kehidupannya.

Bim salabim, jadi apa, prok prok, ayo bantu, jadi apa: pendidikan gratis.

Baca Juga

Ditjen Pesantren: Keniscayaan dan Kado Istimewa di Hari Santri Nasional

October 17, 2025

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024

Pendidikan gratis telah menyulap adanya fakta kesulitan  biaya operasional SMAN dan SMKN. Tahun 2017, pendidikan gratis yang mengalokasikan Rp 500.000,-/persiswa, tidak terlaksana karena  menjadi SILPA. Tahun 2018 kembali dianggarkan Rp 1.000.000,-/persiswa  namun kembali menjadi SILPA.

Sejak 2019 pendidikan gratis adalah pengalokasian anggaran dana BOSDA untuk pembayaran gaji guru dan tenaga tata usaha honorer, lengkap dengan tunjangannya, seperti tunjangan wali kelas, Pembina eskul dan lain sebagainya. Setelah Pergub No. 31 Tahun 2018 diganti dengan  Pergub No.52 Tahun 2020, pembiayaan pendidikan gratis adalah pengalokasian pembiayaan (1) Belanja Pegawai; (2) Belanja Barang/Jasa; dan; (3) Belanja Modal. Tahun Anggaran 2021, hanya mengalokasikan  Belanja Pegawai.

Menjadi tidak wajar, dalam perjalanan dua tahun terakhir pendidikan gratis ini, sekolah hanya mengandalkan BOSNAS. Kepala Sekolah mesti pandai melakukan trik-trik tersendiri ditengah “heroisme pendidikan gratis”, agar bisa membayar tagihan PLN, tagihan internet setiap bulannya dan keperluan tak terduga lainnya. Celakanya, Dana BOSNAS 2021, Tahap I sampai saat ini belum Cair, diperkirakan cair pada bulan Maret.

Artinya, selama 2–3 bulan kedepan sekolah mesti berakrobat untuk menutupi operasional mereka karena meminta partisipasi kepada masyarakat tidak diperbolehkan, bisa jadi “akrobat” yang ditempuh  bekerjasama dengan para pengijin proyek barang/jasa di masing-masing sekolah atau dibiarkan saja menunggak atau pinjam uang.

Oh iya, jangan salah ya,  beberapa sekolah besar, seperti  SMAN/SMKN 1 atau SMAN/SMKN 2 di  delapan Kab/Kota Provinsi Banten, tagihan PLN dan internetnya  bisa mencapai puluhan juta rupiah. Sebenarnya pada Tahun 2019, biaya tagihan PLN dan internet sudah dianggarakan dalam BOSDA, bahkan saat itu “katanya” sudah ada MOU dengan pihak PLN dan TELKOM dimana pembayarannya langsung dari dana BOSDA melalui bendahara Pemprov Banten, akan tetapi kemudian di Tahun 2020, semua berubah karena dana Bosda hanya dialokasikan untuk gaji guru dan tu non PNS saja.

Menjadi wajar ketika muncul anggapan bahwa pendidikan gratis mengorbankan para Kepala Sekolah. Padahal jika dicermati, sebelum adanya janji politik pendidikan gratis  ketika SMAN, SMKN dan SKN melakukan pungutan SPP setiap bulan, dialokasikan untuk pembayaran honorer guru dan TU non PNS, membayar tagihan PLN, dan DSP untuk siswa kelas X, biasanya digunakan untuk rehab Berat dan pembelian barang modal.

Masih ingat ditahun 2018?, Ketika Kepala Sekolah SMKN 4 Kota Tangerang ditengah sulitnya berakrobat, meminta partisipasi kepada orang tua murid dan kemudian katanya di pecat?

Penulis: Iksan Ahmad

Tags: Pemprov BantenPendidikan
Previous Post

Jalan Licin Akibat Urugan Tanah, Pengguna Jalan Kecewa

Next Post

Mendadak! Pelantikan Helldy-Sanuji Digelar Besok

Related Posts

Opini

Ditjen Pesantren: Keniscayaan dan Kado Istimewa di Hari Santri Nasional

October 17, 2025
Opini

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024
Opini

Tapera: Manifestasi Kegagalan Pemerintah dalam Menjamin Kesejahteraan Rakyat

June 22, 2024
Berita

Praktek Intoleransi Menjamur, Alumni UIN Jakarta Ajak Kaum Muda Galakan Dialog dan Perjumpaan

May 9, 2024
Opini

Tradisi Melanggar Di Era Mudik Lebaran

April 7, 2024
Opini

Hak Kekayaan Intelektual dalam Dunia Digital

April 6, 2024
Next Post

Mendadak! Pelantikan Helldy-Sanuji Digelar Besok

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rame Banget!

  • Ketua FPCB Sampaikan Harapan untuk Ketua Kadin Kota Cilegon yang Baru

    104 shares
    Share 42 Tweet 26
  • Akbar Johan Dilantik Jadi Ketum ALFI, MD KAHMI Cilegon: Kami Menyambut Positif

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • PSSI Sends Condolences After Another Fan Dies in Football Violence

    101 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Kemenag Kab. Serang Resmikan Ponpes Daar El – Thayyibah

    112 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Hidup Tanpa Cinta: Sebuah Kehancuran atau Keindahan

    21 shares
    Share 34 Tweet 21
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
© 2022 Hipotesa - Diproduksi by hipotesa.

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In