• Redaksi
  • Kirim Tulisan
Saturday, June 28, 2025
  • Login
Hipotesa
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis
No Result
View All Result
Hipotesa
No Result
View All Result
Home Opini

Agresi Israel Terhadap Palestina Lebih Dari Persoalan Theologis

Redaksi by Redaksi
May 22, 2021
in Opini
0
23
SHARES
704
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Raukhil Aziz Sumawijaya

hipotesa.id – Fenomena internasional pada bulan ini dipenuhi dengan headline tentang agresi yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, ada hal yang cukup menarik pada perkembangan issu internasional ini, di Indonesia khususnya menghubungkannya dengan issu agama. Harus kita ketahui di Palestina tidak semua warga negaranya homogen beragama Islam, salah satunya adalah istri daripada Yasser Arafat.

Baca Juga

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024

Tapera: Manifestasi Kegagalan Pemerintah dalam Menjamin Kesejahteraan Rakyat

June 22, 2024

Akibat daripada dominannya issu theologies yang masuk ke Indonesia akhirnya melupakan issu yang utamanya yaitu pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM). Israel memiliki doktrin Land for Peace yaitu kalau mau berdamai mesti ada soal tanah, secara historis Israel disini adalah eksodus dan karena perang dunia kedua mereka mendapatkan lahan kembali, sehingga merebut lahan yang ditempati oleh warga palestina. Seiring perkembangan zaman, klaim lahan tersebut semakin membesar dan klaim tersebut bukan berdasarkan agama melainkan klaim membesarnya kekuasaan.

Yuval Noah Harari seorang pemikir yang berasal dari Israel menyatakan bahwasannya hal yang dilakukan oleh kekuasaan Israel sangat berlebihan, adapun issu theologis yang masuk ke Indonesia adalah hasil daripada beberapa golongan yang memprovokasi agresi tersebut. Padahal yang kita inginkan adalah bagaimana Israel harus tunduk terhadap hukum Internasional yang berlaku.

Agresi yang dilakukan oleh Israel ini adalah sebagai penghinaan terhadap kemanusiaan, yang dimana tentara Israel terus melancarkan agresi dengan menggunakan teknologi yang canggih, itu tidak sebanding dengan alutsista yang dimiki oleh Palestina. Jadi ini lebih daripada persoalan agama, yang dimana agresi ini dilakukan oleh negara kecil yang dilindungi oleh beberapa negara adikuasa dan bahkan ada beberapa negara timur tengah moderat yang diam-diam mendukung agresi yang dilancarkan oleh Israel demi melancarkan ekonomi dan perizinan terutama dibidang alutsista dengan amerika, yang pada akhirnya adalah dasar dibalik agresi ini adalah adu capital.

Dalam hukum humaniter Internasioal terdapat prinsip kapan suatu perang dapat dilakakun (Jus ad bellum) dan bagaimana melaksanakan perang dengan sah (Jus in bello). Dalam kasus ini Israel tidak memliki alasan untuk berperang (Jus ad bellum) sesuai dengan kriteria hukum humaniter internasional oleh karena itu Israel disebut sebagai aggressor. Pada prinsip (Jus in bello) adalah bahwa rakyat tidak boleh terlibat dalam perang apalagi menjadi korban. Dalam agresi ini justru rakyat dikejar-kejar dalam perang bahkan dianiaya yang disini jelas melanggar prinsip (Jus in bello).

Dalam filosofi hukum nasional Indonesia mengatakan belalah yang teraniaya karena kita pernah mengalami imprealisme, jadi karena itu Indonesia harus membela Palestina dan itu adalah pekerjaan etis selain daripada perintah konstitusi kita, karena  yang menyerang adalah Israel dan yang diserang adalah Palestina bukan hanya sekedar persolan agama.

Penulis: Raukhil Aziz Sumawijaya, SH
(Mahasiswa ilmu hukum Pascasarjana Untirta)

Tags: OpiniPalestina
Previous Post

Pemuda Belumbang, Galang Dana Untuk Palestina

Next Post

Kritik HMI atas Kinerja BIN Dibawah Kepemimpinan BG Dinilai Kurang Optimal

Related Posts

Opini

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024
Opini

Tapera: Manifestasi Kegagalan Pemerintah dalam Menjamin Kesejahteraan Rakyat

June 22, 2024
Berita

Praktek Intoleransi Menjamur, Alumni UIN Jakarta Ajak Kaum Muda Galakan Dialog dan Perjumpaan

May 9, 2024
Opini

Tradisi Melanggar Di Era Mudik Lebaran

April 7, 2024
Opini

Hak Kekayaan Intelektual dalam Dunia Digital

April 6, 2024
Opini

Mudik dan Hari Kemenangan

April 4, 2024
Next Post

Kritik HMI atas Kinerja BIN Dibawah Kepemimpinan BG Dinilai Kurang Optimal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rame Banget!

  • Haji Mumu Diminta untuk Tetap Nahkodai PB Al-Khairiyah

    43 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Dinilai Tidak Maksimal, Kesbangpol Balik Pertanyakan Mahasiswa

    276 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Akbar Johan Dilantik Jadi Ketum ALFI, MD KAHMI Cilegon: Kami Menyambut Positif

    112 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Firdan Asdi Fahmi Terpilih sebagai Duta Besar IMC Kedutaan Untirta dalam Musdan IV

    107 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Tradisi Ngumbah Keris Malam Satu Suro, Tujuannya Apa?

    128 shares
    Share 51 Tweet 32
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
© 2022 Hipotesa - Diproduksi by hipotesa.

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In