Cilegon, hipotesa.id– Di sela-sela rapat, mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasi terkait penolakan perubahan APBD namun sayang mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasinya tersebut mendapat tindakan represif pada Senin, (6/08/21). Kejadian ini mendapat kecaman dari berbagai organisasi mahasiswa Kota Cilegon.
Rivaldi Ketua PC PMII Kota Cilegon misalnya, ia menjelaskan bahwa pihaknya sangat menyayangkan terkait aksi kritik mahasiswa yang diwarnai tindakan represif tersebut.
“Sangat disayangkan Rapat Pembahasan Badan Anggaran DPRD dan Pemkot Cilegon diwarnai tindakan represif dari pihak keamanan DPRD Cilegon sendiri,” jelas Rivaldi.
Rivaldi juga menyampaikan, seharusnya DPRD menerima dengan baik aspirasi tersebut, apalagi melihat tindakan dari tim pengamanan DPRD Cilegon yang sangat represif terhadap teman-teman mahasiswa.
“Ini kan teman-teman mahasiswa penyambung lidah rakyat yang seharusnya DPRD menerima dengan baik karena ini adalah bentuk aspirasi dari mahasiswa. Bukannya, malah dibungkam dengan tindakan yang represif.” jelas Rivaldi saat diwawancarai via whatsapp.
Hal senada juga disampaikan oleh Ilham Nurrizqullah selaku Ketua DEMA STIT Al-Khairiyah mengecam tindakan tidak manusiawi yang dialami oleh mahasiswa yang dilakukan oleh oknum keamanan itu.
“Amat disayangkan, ketika kita ingin menyampaikan aspirasi kita dihadang, kemudian dibanting, diseret, bahkan dicekik, dan diperlakukan tidak semestinya dari oknum keamanan di sana. padahal kita menyuarakan sebuah aspirasi. Saya benar-benar menyayangkan dan mengecam keras tindakan dari keamanan tersebut, karena ini tidak manusiawi,” tegas Ilham.
Reporter: Arifin
Editor: M.G.A