• Redaksi
  • Kirim Tulisan
Wednesday, August 20, 2025
  • Login
Hipotesa
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis
No Result
View All Result
Hipotesa
No Result
View All Result
Home Berita

Jokowi Minta Dikritik, Jubir PRIMA Paparkan Kasus Penangkapan Aktivis

Redaksi by Redaksi
February 16, 2021
in Berita, Politik
0
104
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, hipotesa.id – Pernyataan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang menganjurkan masyarakat harus aktif memberikan masukan dan kritik terhadap pemerintah pekan lalu (8 Februari 2021), dalam sambutan di Laporan Akhir Tahun Ombudsman RI ditanggapi oleh Farhan Abdillah Dalimunte, Juru Bicara Nasional Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA).

Menurut Farhan, apa yang disampaikan Jokowi sangat tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan selama ini. Maraknya kasus pembungkanan dan penangkapan terhadap para aktivis, bagi Farhan menunjukan bahwa era kepemimpinan Joko Widodo tidak pro terhadap nilai-nilai demokrasi.

Baca Juga

Tingkatkan Kreativitas Warga, Karang Taruna Desa Batukuda Gelar Beragama Perlombaan di HUT RI ke-80

August 18, 2025

Tb Rizky Andika Kritisi Kinerja PT Krakatau Steel, Minta Negara Lakukan Perbaikan Signifikan

August 16, 2025

“Ada jarak yang sangat jauh antara pernyataan Presiden yang meminta dikritik dengan fakta yang terjadi di lapangan. Hari ini kita dibayang-bayangi kekhawatiran diciduk oleh aparat karena menyampaikan aspirasi. Sudah berapa banyak aktivis yang ditangkap karena mengkritik kebijakan-kebijakan Pemerintah belakangan ini”, ungkap Farhan melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa, 16 Februari 2020.

Untuk menguji kontrasnya narasi yang disampaikan Presiden, Farhan sendiri mengaku sangat mudah. Menurutnya, baru-baru ini saja pemerintah telah menunjukkan kepada publik bagaimana memperlakukan rakyatnya yang kritis

“Mungkin masih segar diingatan kita tentang kasus 3 aktivis lingkungan yang juga aktivis Aksi Kamisan; Ahmad Fitron Fernanda, M Alfian Aris Subakti dan Saka Ridho. Kemudian Ravio Patra serta musisi Jerinx yang ditangkap dengan jeratan UU ITE karena mengkritik kebijakan pemerintah menangani pandemi virus Covid-19”, katanya.

Farhan juga berharap, agar Presiden Jokowi tidak berpura-pula lupa terus menerus atas apa yang terjadi pada mantan dosen Universitas Negeri Jakarta, Robertus Robet,  dan Jurnalis sekaligus Aktivis HAM Dandhy Laksono pada tahun 2019 lalu. Robet diperkarakan karena melakukan orasi sembari bernyanyi mengkritik militer di depan Istana Negara dan Dandhy ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian.

“Aktivis di era Jokowi sudah merasakan betul bagaimana pasal karet UU ITE digunakan untuk membungkam kritik yang mereka lakukan lewat media sosial. Hal ini sekaligus membuat siapa saja berpikir bahwa kebebasan berpendapat di negeri ini perlahan mulai dihilangkan”, ungkapnya lagi.

Demisioner Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Jawa Timur ini meminta agar Pemerintah benar-benar serius memperbaiki kualitas demokrasi yang cenderung menurun drastis belakangan-belakangan ini.

“UU ITE ini sangat meresahkan masyarakat. Kita dibungkam dengan regulasi. Dulu Presiden Soekarno dalam pledoinya yang berjudul Indonesia Menggugat juga mengatakan bahwa Inilah kesewenang-wenangan bersenjatakan atau bertopeng konstitusi.”, ujar Farhan.

“Pernyataan pemerintah untuk minta dikritik ini merupakan narasi seolah-olah. Seolah-olah pemerintah terlihat demokratis padahal sebaliknya. Rakyat sudah kapok dengan basa-basi pemerintah”, tambah Farhan.

Berdasarkan data Laporan Indeks Demokrasi 2020 lalu yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), Indonesia menduduki peringkat ke-64 dunia dengan skor 6,3. Ini merupakan angka terendah yang diperoleh Indonesia dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.

Berdasarkan skor yang diraih tersebut Indonesia dikategorikan sebagai Negara dengan demokrasi cacat.
Ada lima indikator yang digunakan EIU dalam menentukan demokrasi suatu negara, antara lain proses pemilu dan prularisme, fungsi dan kinerja pemerintah, partisipasi politik, budaya politik, serta kebebasan sipil.

Menanggapi ini, Farhan mengatakan bahwa laporan tersebut jangan dijadikan isapan jempol belaka. Pemuda 23 tahun ini berharap kanal demokrasi tidak hanya dinilai sebatas pemberian suara disaat Pemilu tapi justru ditutup setelah itu.

“Sebagai temannya Wiji Thukul pasti Pak Presiden ingat dengan puisi Peringatan. Bila rakyat tidak berani mengeluh itu artinya sudah gawat pak. Beberapa kali demonstrasi besar dan kritik-kritik sudah disampaikan masyarakat untuk menyikapi kebijakan Pemerintah, nyatanya seringkali diabaikan dan direpresi. Keputusan Pemerintah tetap jalan terus walaupun banyak mendapat kritik”, tutup Farhan.

Tags: JokowiPRIMA
Previous Post

Ikhtiar Mathla’ul Anwar, Merekatkan Kemajemukan Bangsa

Next Post

Mahasiswa Minta Kasus Dugaan Korupsi Diusut Tuntas

Related Posts

Berita

Tingkatkan Kreativitas Warga, Karang Taruna Desa Batukuda Gelar Beragama Perlombaan di HUT RI ke-80

August 18, 2025
Berita

Tb Rizky Andika Kritisi Kinerja PT Krakatau Steel, Minta Negara Lakukan Perbaikan Signifikan

August 16, 2025
Berita

Warga Zona Kent Taman Krakatau Gelar Peringatan HUT RI ke-80 dengan Meriah

August 16, 2025
Berita

DPD KNPI Cilegon Gelar Konsolidasi Upaya Jaga Persatuan dan Kesatuan Pemuda Mahasiswa

August 7, 2025
Berita

DPD KNPI Cilegon Gelar Fun Football Sebagai Ajang Silaturahmi di HUT KNPI ke-52

July 25, 2025
Berita

Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Warga Ciberko Gelar Pawai Obor dan Lomba Islami

June 28, 2025
Next Post

Mahasiswa Minta Kasus Dugaan Korupsi Diusut Tuntas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rame Banget!

  • Disnaker Cilegon Gelar Rapat Koordinasi Bahas Kursus Bahasa Asing untuk Tenaga Kerja

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Lima Gaya Bercinta Ala Kamasutra

    45 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Rohana Kudus: Pendidik, Wartawati, dan Pejuang Perempuan

    21 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Tb Rizky Andika Kritisi Kinerja PT Krakatau Steel, Minta Negara Lakukan Perbaikan Signifikan

    101 shares
    Share 40 Tweet 25
  • JRDP Usul Pemilu Lokal Serentak Digelar 2027

    102 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
© 2022 Hipotesa - Diproduksi by hipotesa.

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In