Serang, Hipotesa.id – Beberapa organisasi mahasiswa antara lain GMNI Cabang Serang dan PMII Cabang Serang mendesak Kejagung untuk mengusut tuntas kasus anak Wali Kota Serang yang tersandung dugaan gratifikasi di lingkungan Pemerintahan Kota Serang.
Ketua DPC GMNI Cabang Serang, Arman Maulana mengatakan bahwa kehadiran Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten merupakan sebuah konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten.
“Beberapa Tahun belakangan ini banyak kasus Korupsi di lingkungan Kota Serang, termasuk kasus dugaan Gratifikasi yang berujung di panggilnya anak beserta kerabat dekat Wali kota Serang oleh Kejaksaan Agung,” kata Arman dalam rilisnya yang diterima wartawan, Rabu 17 Februari 2020.
Arman mengungkapkan gratifikasi merupakan bagian dari korupsi yang harus segera diungkap. Pihaknya juga mendesak agar Kejagung harus bertindak cepat mengungkap dan tidak pandang bulu.
“Menurut Undang-undang yang berlaku, saat perkara sudah ditemukan bukti awal, maka harus segera di proses,” tegasnya.
Pihaknya mengajak masyarakat Kota Serang untuk mengawal dan menyoroti seluruh kasus korupsi yang ada di Kota Serang, termasuk dugaan kasus gratifikasi yang saat ini ditangani oleh Kejagung.
“Pemerintah Kota Serang harus bersifat kooperatif dalam kasus ini serta mampu menciptakan suasana pemerintahan yang anti korupsi,” ungkapnya.
Selain itu pihaknya juga menolak wacana Pemkot Serang yang akan melakukan ruislag tanah dengan PT Bersama Kembang Kerep Sejahtera.
“Tanah Pemkot yang berada di dekat MoS seluas 3,3 hektar itu nilainya 6,6 miliar, sementara tanah yang di Kemanisan seluas 4,4 hektar itu nilainya 106 miliar, harga besaran tanah yang aneh ini menjadi masalah tersendiri terkait proses tuker guling tanah ini,” tuturnya.
Pihaknya menduga ada permainan oknum dalam menentukan harga tanah, lantaran tanah yang begitu strategis harus ditukar dengan tanah yang jauh dari pusat perkotaan dengan harga yang timpang.
“Ada kekhawatiran lebih, ada permainan oknum dalam menentukanan harga tanah dikarenakan tanah yang begitu strategis harus ditukar dengan tanah yang jauh dari pusat perkotaan dengan harga yang timpang,” tegasnya.
Pihaknya juga mengancam akan melakukan aksi demonstrasi dalam waktu dekat ini untuk mengusut tuntas kasus korupsi di Kota Serang.
“Kami akan melakukan aksi terkait dugaan kasus korupsi ini hingga selesai. Kalo bisa, ya secara terus-menerus sampai terbongkar semua,” tuturnya.
(*****)