• Redaksi
  • Kirim Tulisan
Friday, June 27, 2025
  • Login
Hipotesa
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis
No Result
View All Result
Hipotesa
No Result
View All Result
Home Opini

Menguatkan Iman di Musim Pandemi Covid-19

Redaksi by Redaksi
February 19, 2021
in Opini
0
103
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Hamdan Suhaemi

Pentingnya Iman

Baca Juga

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024

Tapera: Manifestasi Kegagalan Pemerintah dalam Menjamin Kesejahteraan Rakyat

June 22, 2024

Belakangan, akibat wabah pandemi ini banyak yang stres, pekerjaan hilang, rezeki sulit didapat, tugas jadi dibatalkan, kerjaan terhambat, pendidikan terhenti. Kita memang korban ini (Corona) hingga seluruh warga dunia pun merasakan dampak buruknya.

Kita diharapkan untuk menguatkan imun (ketahanan tubuh) dalam menghadapi sebaran Covid-19 dengan disiplin makan, taat aturan satgas Covid-19, dan kita pun mentaati prokes (protokol kesehatan).

Imun dijaga, itu penting dan jauh lebih penting menjaga iman. Sebab modal abadi dalam menghadapi kematian adalah iman. Tidaklah berarti jika hidup tanpa landasan iman. Jangan lantas terkecoh, justeru ketahanan dan kekuatan iman jauh lebih hebat dari imun itu sendiri. Imun bisa kuat sebab ditopang iman yang tebal.

Lalu sudah jelas, bahwa dasar bernama iman sudah sering disebut dalam Alquran.

قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ( الحجرات )

Artinya : orang-orang Arab Badui berkata ‘Kami telah beriman’, katakanlah ‘Kalian belum beriman, tetapi katakanlah kalian, ‘Kami telah masuk islam’ dan iman belumlah masuk kedalam hati kalian. ’ “(QS. Al-Hujurat; 14).

Kemudian hadis yang menjadi dalil kalau Iman dan Islam memiliki makna yang terjalin satu sama lain adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Seperti betikut ini.

أنه سئل فقيل أّيّ الأعمال أفضل فقال صلّى الله عليه وسلّم الإسلام فقال أيّ الإسلام أفضل فقال صلّى الله عليه وسلم الإيمان. رواه أحمد

Artinya : Nabi pernah ditanyai, amalan manakah yang paling utama?’ Nabi menjawab, ‘Islam’ Lalu orang tadi kembali bertanya, ” Islam manakah yang palin utama?’ Nabi menjawab, ‘Iman’ ”(HR. Ahmad).

Tingkatan Iman

Secara istilah iman itu didefinisikan seperti berikut ini. Kata iman berasal dari bahasa Arab (الإيمان ) yang berarti yakin atau percaya. Sedangkan secara bahasa iman (إيمان) diambil dari kata kerja ‘aamana’ (أمن) dan ‘yukminu’ (يؤمن) yang mempunyai arti ‘percaya’ atau ‘membenarkan’.

Kemudian secara arti leksikal atau harfiah iman bisa diartikan sebagai rasa aman (al-amanah yaitu kesejahteraan atau kesentosaan) dan kepercayaan (al-amanah yaitu keadaan yang dapat dipercaya atau diandalkan).

Imam Al-Ghazali dalam masterpiecenya, Ihya Ulumuddin menambahkan satu pasal khusus yang panjang lebar menjelaskan tentang iman dan Islam. Dalam Kitab ‘Aqaid (Salah satu bagian dari kitab Ihya Ulumuddin) pasal tersebut disisipkan. Kajian beliau meliputi makna iman dan islam yang dikaji dari tiga aspek. Aspek bahasa, tafsir, dan kacamata fiqh.

Dari sisi bahasa, iman jika diartikan adalah tashdiq, yang artinya membenarkan. Sedangkan Islam, adalah bentuk Arab dari kata pasrah, dan memasrahkan diri dengan cara tunduk, patuh, tidak membangkang, dan lain sebagainya.

والحق فيه أن الإيمان عبارة عن التصديق قال الله تعالى وما أنت بمؤمن لنا أي بمصدق والإسلام عبارة عن التسليم والاستسلام بالإذعان والانقياد وترك التمرد والإباء والعناد

Artinya : pada kenyataannya, iman memiliki arti tashdiq (membenarkan), Allah SWT berfirman yang artinya: Engkau tidaklah membenarkanku ). Sedangkan Islam artinya adalah taslim (pasrah) dan istislam (memasrahkan diri ).

Dalam istilah lain, iman dijelaskan secara lengkap, yakni.

والحق فيه أن الشرع قد ورد باستعمالهما على سبيل الترادف والتوارد وورد على سبيل الاختلاف وورد على سبيل التداخل

Artinya : pada kenyataannya, syari’at terkadang menggunakan kata iman dan Islam dalam satu makna, berbeda makna, dan kadang dengan makna yang saling terjalin.

Perbedaan Tingkatan Keimanan

  1. Iman Taqlid

من يعتقد على وحدانيته تعالى و بالله و نبوته على الاذعان
بالتقليد
Artinya : orang yang meyakini keesaan Tuhan Allah SWT, dan kenabian Muhammad Saw, dengan cara taqlid.

  1. Iman Ilmu

ما يعتقد على ذلك الدليل
Artinya : sesuatu yang diyakini dengan dalil.

  1. Iman ‘Ayyan
    ما يعتقد على ذلك الدليل
    Artinya : sesuatu yang diyakini berdasarkan dalil ( petunjuk ).
  2. Iman Haq
    ما يعتقد على ذلك بعين اليقين بحق اليقين
    Artinya : sesuatu yang diyakini dengan ain Yaqin dengan benarnya keyakinan.
  3. Iman Haqiqat.
    ما يعتقد على ذلك بالشهود و المشاهدة في المشاهدة و المفاتحة
    Artinya : sesuatu yang diyakini dengan kesaksian di dalam persaksian dan membuka.

Seharusnya dengan berkaca pada kemampuan Keimanan dianggap sebagai yang biasa, maka kini harusnya dikuatkan lagi, dengan mengolah, menumbuhkan keimanan kita, jangan sampai jatuh tanpa ada iman.

Kalimat Akhir

Iman di hati, terikrar di mulut, dan buktikan dengan amal, maka kita mengenalnya sebagai artinya iman. Kini iman tidak tengah dibahas secara lengkap, namun untuk menganalis indikasi keimanan seseorang muslim.

Itu juga dipengaruhi ilmu yang sedikit, hingga iman pun terkadang tipis jika kemampuan pada ilmu agama, khusus ilmu tentang Tuhan ( teologia ). Maka semakin kuatlah iman seseorang jika kemampuan ilmu yang antarkan paham akan Tuhan jauh lebih jelas.

Wasiat, bahwa di saat musim pandemi, menjadi keniscayaan untuk juga menyelamatkan keimanan. Covid-19 adalah ujian dari Gusti Allah yang kita mohonkan agar wabah ini segera dicabut. Kita paham betul Allah adalah Tuhan yang maha kuasa, apapun bisa terjadi jika sudah jadi kehendaknya.

Pontang, 17-2-21
Wakil Ketua PW GP Ansor Banten
Ketua PW Rijalul Ansor Banten

Tags: Covid-19Iman
Previous Post

Harga Bahan Pokok Naik, Pedagang: Cabai Rawit Paling Mahal

Next Post

Iti Oktavia Jayabaya Siap Dicalonkan di DKI Jakarta

Related Posts

Opini

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024
Opini

Tapera: Manifestasi Kegagalan Pemerintah dalam Menjamin Kesejahteraan Rakyat

June 22, 2024
Berita

Praktek Intoleransi Menjamur, Alumni UIN Jakarta Ajak Kaum Muda Galakan Dialog dan Perjumpaan

May 9, 2024
Opini

Tradisi Melanggar Di Era Mudik Lebaran

April 7, 2024
Opini

Hak Kekayaan Intelektual dalam Dunia Digital

April 6, 2024
Opini

Mudik dan Hari Kemenangan

April 4, 2024
Next Post

Iti Oktavia Jayabaya Siap Dicalonkan di DKI Jakarta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rame Banget!

  • Tradisi Ngumbah Keris Malam Satu Suro, Tujuannya Apa?

    128 shares
    Share 51 Tweet 32
  • Pantai Mandalika Berok Anyer: Liburan Murah, Fasilitas Lengkap

    109 shares
    Share 44 Tweet 27
  • Dinkop UKM Banten Perkuat UMKM untuk Naik Kelas dan Go Internasional

    105 shares
    Share 42 Tweet 26
  • Haura Al-Insiyyah Tokoh Feminisme dari Islam

    130 shares
    Share 52 Tweet 33
  • Sigit Haryono, Kapolres Pecinta Sepak Bola dan Fans AS Roma

    111 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
© 2022 Hipotesa - Diproduksi by hipotesa.

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In