“Dampak dari kasus lo ini buruk bngt buat agama gw, jadi bnyk orang-orang munafik yang banding2 lo tentang visual islami gk slalu baiklah gitulah, lo itu udah dikasi amanah ama tuhan terkenal jalur religi, di angkat lewat lirik-lirik nyebut nama Allah tp malah gini astagfirallah” Netizen
Belakangan ini media sosial di hebohkan dengan hubungan Nissa Sabyan, padahal ada alasan perseorangan yang sebenarnya tidak perlu kita urus, tapi malah habis-habisan di urusin Netizen. Ada yang bilang Nissa Sabyan plakor, bla bla bla…. Apa sih untungnya ikut campur urusan dia, mentang-mentang dia artis. Padahal itu urusannya, dia berhak memilih hidup seperti apapun. Selama tidak merugikan banyak orang.
Terbenak dalam pikiran, apa emang harus bawa embel-embel agama hanya untuk mengingatkan seseorang. Padahal aku yakin sekali, komentar seperti itu tidak akan membuat Nissa Sabyan tersentuh untuk merenung, galau-galauan, nangis sambil melihat jendela di temani hujan.
Okeh, baiklah. Dari pada kita berisik ngomongin artis beken kenamaan itu, mending sama-sama kita bicarakan isu lingkungan. Kebetulan hari ini (21/2) merupakan Hari Sampah Nasional. Soal Nissa Sabyan itu urusan personal, kalau sampah tentunya urusan kita bersama.
Bukan berarti saya membela Nissa Sabyan. Akan tetapi, alangkah lebih baik jika kita melakukan ajakan dan tindakan secara kolektif, untuk tidak buang sampah sembarangan.
Sedikit contoh, ketika terjadi banjir di sepanjang Jalan Lingkar Selatan (JLS) PUTP Kota Cilegon bilang bahwa hal ini disebabkan oleh sampah yang menyumbat saluran air sungai. Banjir di Kota Cilegon pada bulan Maret tahun 2020, BPBD Kota Cilegon Juga ngomong, sampah menyumbat saluran air sehingga drainase tidak berjalan dengan normal.
Sampah memang selalu menjadi kambing hitam atas persoalan banjir yang tidak terentaskan. Semoga sampah tidak mengutuk manusia dengan bencana, padahal ini salah kita semua. Suruh siapa buang sampah sembarangan
Wahai diriku dan kita semua, sebetulnya kita sama-sama tau bahwa buang sampah sembarangan itu tindakan yang tidak baik. Selain membuat lingkungan menjadi tidak enak di pandang, membuang sampah sembarangan juga merugikan hidup orang.
Pernahkah kamu di tegur oleh teman ketika kamu membuang sampah sembrangan, jawaban yang sering keluar adalah “aaahhhh… Tenang, cuman sekali doang kok” coba bayangkan perkataan itu kata seabrek manusia.
Semoga Tuhan si Netizen tidak murka dengan kelakuan kita yang masih suka buang sampah sembarangan ini. Air sungai jadi keruh, got perkotaan tersumbat, laut jadi tidak indah dilihat, dan masih banyak yang lainnya. Itu semua di sebabkan oleh sampah… Eehhh kita maksudnya.
Soal sampah tentunya sangatlah erat sekali dengan kehidupan kita. Eehhh…. Tapi bentar-bentar. Kalau komentar di dunia maya yang suka sekali melakukan ujaran kebencian dan penghakiman, masuk kategori sampah bukan?…. Aku sih mikirnya, dari komentar pedas si Netizen, terkadang membuat orang lain yang melihat melakukan hal yang sama pula.
Masih ingatkah pada kasus Sulli. Penyanyi dan artis Korea Selatan, Sulli ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri, depresi Sejak Trainee dan Hujatan Netizen. Hanya dengan komentar, kita bisa jadi pembunuh. Mengerikan, bukan?
Jadi gimana, kalau kita semestakan pada seluruh umat manusia, kalau kejauhan, minimal pada teman dekat kita. Untuk buang sampah pada tempatnya, itupun jika fasilitas tong sampahnya ada hixhixhix. Semoga kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Aku rasa, kita bakal jadi pahlawan dalam menyelamatkan kehidupan. Di tambah akhir-akhir ini, sampah memang jadi persoalan yang akut. Pemerintah dibuat pening bukan main untuk mencari solusinya. Apalagi pandemi seperti ini, tentunya tidak ada anggaran untuk menyelesaikan masalah sampah ini. Hehehe
Satu hal lagi, kita haruslah menghormati pilihan pribadi orang lain dan tidak merasa paling benar. Aku yakin hal ini akan sangat menyenangkan
Selamat Hari Sampah Nasional
Ayo buang Mantan pada tempatnya.
Penulis : Birin Sinichi
Editor : Samsul Ma’arif