• Redaksi
  • Kirim Tulisan
Wednesday, October 22, 2025
  • Login
Hipotesa
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis
No Result
View All Result
Hipotesa
No Result
View All Result
Home Opini

Hari Terciptanya Alam Semesta Bagi Umat Hindu

Redaksi by Redaksi
April 14, 2021
in Opini
0
103
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

hipotesa.id – Apakah kalian tahu bahwa hari ini umat Hindu sedang merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Hari Raya Galungan dan Kuningan 2021 diperingati pada hari Rabu, 14 April dan 24 April. Hari Raya Galungan dan Kuningan  adalah hari di mana umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta jagad raya beserta seluruh isisnya. sekaligus merayakan kemenangan kebaikan/Dharma melawan kejahatan/Adharma. Sebagai ucapan syukur, umat Hindu memberi dan melakukan persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara (dengan segala manifestasinya).

Hari Raya Galungan akan ditandai dengan  penjor yang terpasang di tepi jalan (setiap rumah). Hal tersebut  sendiri merupakan aturan ke hadapan Bhatara Mahadewa. Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, Galungan diambil dari bahasa Jawa Kuna yang berarti bertarung. Biasa disebut juga “dungulan” yang artinya menang. Perbedaan penyebutan Wuku Galungan (di Jawa) dengan Wuku Dungulan (di Bali) adalah sama artinya, yakni wuku yang kesebelas. Hari raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 6 bulan Bali (210 hari) yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan).

Baca Juga

Ditjen Pesantren: Keniscayaan dan Kado Istimewa di Hari Santri Nasional

October 17, 2025

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024

Asal usul Hari Raya Galungan dan Kuningan terbilang sulit dipastikan kapan tepatnya pertama kali diadakan, oleh siapa dan di mana. Namun menurut Drs. I Gusti Agung Gede Putra selaku mantan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI mempekirakan Hari Raya Galungan sudah dalam dirayakan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia sebelum populer di Pulau Bali. Tapi menurut lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) di tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804.

Lontar tersebut berbunyi: “Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali rajya.” Artinya: “Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka.” Lontar sendiri bisa disebut ibarat pustaka suci (yang disucikan) / kitab pedoman dan disimpan oleh umat Hindu.

Umat Hindu di Bali merayakan Galungan dengan bersembahyang di Pantai Padanggalak. Secara filosofis, Hari Raya Galungan dimaksudkan agar umat Hindu mampu membedakan dorongan hidup antara adharma dan budhi atma (Dharma/kebenaran) di dalam diri manusia itu sendiri. Kebahagiaan bisa diraih tatkala memiliki kemampuan untuk menguasai kebenaran. Bila dilihat dari sisi upacara, Hari Raya Galungan dan Kuningan merupakan suatu momen umat Hindu untuk saling mengingatkan, baik secara spiritual maupun ritual agar selalu melawan Adharma dan saling menegakkan Dharma.

Bisa disimpulkan bahwa inti Galungan ialah menyatukan kekuatan rohani agar umat Hindu mendapat pendirian serta pikiran yang terang, yang merupakan wujud Dharma dalam diri manusia.

Penulis: Jafra Aulia
Editor: Bd Chandra

Tags: HinduOpini
Previous Post

Pemutakhiran DPB “Sebagai Momentum Ibadah di Bulan Ramadan“

Next Post

Pemburu Takjil di Pasar Lama Picu Kemacetan

Related Posts

Opini

Ditjen Pesantren: Keniscayaan dan Kado Istimewa di Hari Santri Nasional

October 17, 2025
Opini

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024
Opini

Tapera: Manifestasi Kegagalan Pemerintah dalam Menjamin Kesejahteraan Rakyat

June 22, 2024
Berita

Praktek Intoleransi Menjamur, Alumni UIN Jakarta Ajak Kaum Muda Galakan Dialog dan Perjumpaan

May 9, 2024
Opini

Tradisi Melanggar Di Era Mudik Lebaran

April 7, 2024
Opini

Hak Kekayaan Intelektual dalam Dunia Digital

April 6, 2024
Next Post

Pemburu Takjil di Pasar Lama Picu Kemacetan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rame Banget!

  • Haura Al-Insiyyah Tokoh Feminisme dari Islam

    135 shares
    Share 54 Tweet 34
  • PSSI Sends Condolences After Another Fan Dies in Football Violence

    101 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Not Thieves, But Wife, Cleared Funds Out Of Customer Account, Says BRI

    102 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Ketua FPCB Sampaikan Harapan untuk Ketua Kadin Kota Cilegon yang Baru

    104 shares
    Share 42 Tweet 26
  • Thomas Malthus – Ekonom Inggris klasik, terkenal karena karyanya “An Essay on the Principle of Population”

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
© 2022 Hipotesa - Diproduksi by hipotesa.

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In