Tangerang, hipotesa.id – Kolonel INF I Ketut Mertha Gunarda, selaku Komandan Grup 1 Kopassus meresmikan Gedung Museum Golok Indonesia (MGI) yang beralamat di Villa Melati Mas, Jalan Cemara no. 7, Blok C3, Tangerang Selatan, Banten. Senin, (19/4/2021).
Acara peresmian ini, dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan Kebuadayaan Provinsi Banten, Dinas Pendidikan dan Kebuadayaan Kota Tangerang Selatan, Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya dan Museum Provinsi Banten, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan, Keluarga Besar Pelestari Golok Ciwidey-Bandung, Keluarga Besar Pelestari Pusaka Senjata Nusantara (PPSN), Aliran Beladiri Seni Golok Indonesia dan seluruh kru Museum Golok Indonesia.
Kolonel INF I Ketut Mertha Gunarda, menyampaikan harapannya agar seluruh komponen bangsa turut serta dalam pelestarian golok di Indonesia. Dirinya memastikan, Grup 1 Kopassus akan selalu bersinergi untuk melestarikan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia.
“Khususnya yang ada di Provinsi Banten, yaitu golok,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Kebudayaan Provinsi Banten , Bara Hudaya, menyampaikan akan mendorong pelestarian golok Indonesia sampai mendapatkanl pengakuan dunia, baik oleh IntalgIble Cultural Heritage (ICH) United Nations Educational, Scientific adn Cultural Organization (UNESCO) Indonesia.
“Kita akan melakukan beberapa tahapan-tahapan, seperti mengusulkan golok menjadi salah satu warisan budaya tak benda ICH UNESCO,” ujarnya.
Hal serupa juga diutarakan oleh Taryono, selaku Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Tangerang Selatan, yang pada saat itu turut hadir dan mengapresiasi pelaksanaan peresmian Museum Golok Indonesia.
“Museum ini adalah museum Golok pertama kalinya yang ada di Indonesia yang dilegalkan oleh pemerintah Republik Indonesia,” ujarnya.
Lebih dari 1000 golok yang sudah dikoleksi di museum Golok Indonesia, dipamerkan dalam acara peresmian gedung, dari mulai era pajajaran sampai dengan era kemerdekaan Republik indonesia.
Ki Kumbang, selaku pendiri MGI, yang juga Guru Besar padepokan Golok Grup 1 Komando pasukan khusus mengatakan, Golok merupakan senjata para Raja tanah Sunda yang literasi nya tertera dalam manuskrip Sunda kuno sanghyang siksakandang karesian tahun 1518.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Museum Golok Indonesia, Bagus Naga mengharapkan partisipasi dari pemerintah untuk ikut serta dalam melestarikan Golok sebagai budaya bangsa Indonesia.
“Saya berharap agar kelestarian golok ini bisa terus dikembangkan, bagaimanapun ini adalah bentuk dari kepedulian kita terhadap budaya bangsa,” harapnya.
Reporter: Jawier
Editor: Bd Chandra