Tangerang, hipotesa.id – Reses hari pertama masa persidangan ke III (Tiga) tahun sidang 2020/2021, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten dari Fraksi Partai Demokrat Dapil Kabupaten Tangerang, M. Nawa Said Dimyati menyambangi tiga wilayah di kecamatan Rajeg, yaitu di Desa Mekarsari, RW 09 dan 06 Desa Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Rabu (9/6/2021).
Dari ketiga wilayah tersebut, Wakil Ketua DPRD Banten, M. Nawa Said Dimyati mendengarkan berbagai keluh kesah masyarakat, mulai dari kejelasan waktu vaksinasi untuk masyarakat umum, Pelayanan Puskesmas, Bantuan Pemprov Untuk Desa, sulitnya air bersih, banjir, mahalnya biaya pemakaman dan juga Infrastuktur jalan.
Ketua RW 06 Desa Mekarsari Andri Suseno, menyampaikan harapan agar DPRD Banten mendorong peningkatan layanan kesehatan yang dilakukan puskesmas Rajeg, dirinya berharap puskesmas tersebut bisa menjadi puskesmas rawat inap seperti puskesmas yang ada di kecamatan lain. Kata Andri juga, hingga saat ini masyrakat masih menunggu kepastian tentang vaksinasi covid-19 untuk masyarakat umum dari pemerintah.
“Masyarakat berharap layana kesehatan di Rajeg lebih prima dan juga Infrastukturnya dibangun seperti puskesmas Sepatan yang menjadi puskesmas rawat inap,” katanya.
Andri juga berharap Pemprov menaikan alokasi anggaran untuk desa (Bantuan Pemprov Untuk Desa) untuk bisa lebih ditingkatkan juga disesuaikan dengan luas wilayah dan juga kepadatan penduduk serta kontribusi pajak daerah, dirinya berdalih untuk keadilan.
“Mungkin untuk daerah lain yang memang masyarakatnya sedikit dan kebutuhan pembangunannya sedikit bisa mencukupi, tetapi saya rasa di daerah kami ini sangat kurang melihat dari kebutuhan itu,” ujarnya.
Di RW 09 Desa Rajeg Mulya, Cak Nawa diminta untuk membantu tersedianya air bersih, hal itu di sampaikan oleh ketua RT 02 Rangga.
“Pak di sini sulit air bersih kita udah menyampaikan ke PDAM, tapi sampai saat ini belum ditanggapi, kami juga mau membuat sumbur bor tapi terkendala anggaran,” katanya.
Ketua RW 09 Anang juga menanyakan, mahalnya biaya pemakaman di TPU Bumiayu. “ongkos gaji lubang sampai dengan 1,7 juta belum lagi mendapatkan sertifikat pemakaman harus bayar 400 ribu rupiah apakah tarif dari Pemkab seperti itu?,” tanyaan.
Setelah dua lokasi, Cak Nawa melanjutkan pertemuan dengan masyarakat Rajeg Mulya, ketua RE 06 mengeluhkan terkiat dengan banjir yang terjadi ketika musim hujan akibat saluran air tidak memadai, dirinya meminta disampaikan kepada pemangku kepentingan yang mengurus seperti itu.
“Sering banjir juga Harus Adanya perbaikan jalan, karena udah seperti ombak di lautan kalau saat digunakan,” katanya.
Dari berbagai macam keluh kesah masyatakat, Cak Nawa berjanji akan menyampaikan kepada pemerintah kabupaten dan juga pemerintah provinsi.
“Saya akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada berbagai pihak, saya akan melakukan berbagai cara agar keinginan masyarakat bisa terealisasi dengan baik,” katanya.
Dalam kegiatan itu, wakil rakyat dari fraksi demokrat yang akrab disapa Cak Nawa selalu mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokok kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
(***/B_S)