Lebak, hipotesa.id – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Lebak, meminta kepada Pemerintah untuk menunda rencana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang diwacanakan akan digelar pada tahun ajaran baru 2021-2022 nanti.
Ketua LPA Kabupaten Lebak, Oman Rohmawan mengatakan, penundaan pelaksanaan TPM dikarenakan tingginya kasus terkonfimasi Covid-19, khususnya yang menyasar anak dengan usia di bawah 18 tahun.
“Untuk saat ini, kami minta Pemerintah kembali mempertimbangkan rencana pelaksanaan PTM ditengah Pandemi, yang kini malah semakin melonjak ini,” kata Oman, Senin (28/6/2021).
Ia menjelaskan, memang PTM sangatlah penting dilakukan guna membangkitkan kembali semangat para siswa untuk meneruskan pembelajaran di bangku sekolah.
“Memang kondisi seperti sekarang, suka atau tidak suka kita harus membuat formulasi yang tepat untuk pembelajaran, agar pembelajaran tetap berjalan walaupun dengan berbagai cara,” ujarnya.
Oman menambahkan, Pemerintah diminta menangapi serius mengenai perkembangan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang menyasar para anak di Kabupaten Lebak.
“Pembelajaran harus tetap berjalan, tapi kita lihat dulu kasusnya. Kalau kasusnya terus melonjak dan membahayakan, ya lebih baik tatap muka untuk sementara ditahan dulu. Bisa belajar daring atau bagi daerah yang relatif aman ya boleh lah tatap muka. Yang terpenting tetap mengikuti prokes dengan benar,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Ia juga meminta para orang tua untuk meningkatkan peranan dalam melindungi anggota keluarga dari paparan virus Covid-19.
“Para anak sendiri perlu mendapatkan sosialisasi dan pemahaman yang lebih jauh mengenai virus Covid-19. Dan hal itu merupakan peranan orang tua si anak, karena yg paling berhubungan langsung setiap hari adalah orang tuanya,” tutupnya.
Reporter: Birin Sinichi
Editor: ARD