Cilegon, hipotesa.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon menargetkan seluruh Kelurahan memiliki bank sampah di tahun 2024. Hal itu lantaran, sampai saat ini Pemkot Cilegon hanya memiliki 35 bank sampah dan 10 diantaranya tidak aktif beroprasi.
Kepala Seksi (Kasi) Pengurangan Sampah DLH Kota Cilegon, Nana Sumarna, mengatakan jumlah bank sampah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kendati demikian, peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan. Hal itu terkendala adanya wabah Covid-19.
“Dari tahun 2017, itu ada sekitar 18 bank sampah, nah sekarang kan ada 35 berarti sudah berkembang, kita terus lakukan sosialisasi sosialisasi ke masyarakat,” ujar Nana saat ditemui hipotesa.id di ruangannya. Rabu (4/8/2021).
Ia tidak menampik, pembentukan bank sampah belum sepenuhnya menyasar seluruh kecamatan. Bank sampah yang saat ini terdata, berasal dari lima kecamatan di kota Cilegon.
“Yang lima itu dari Kecamatan Ciwandan, Citangkil, Pulomerak, Grogol ada terus Cibeber. 3 kecamatan lagi terus terang belum ada datanya, tapi kita usahakan untuk melakukan pendataan lagi,” paparnya.
Ia memastikan, akan terus mendorong keberadaan bank sampah, sebagai salah satu cara dalam menanggulangi persoalan sampah dari hulu ke hilir. Sementara, dikatakan Nana, untuk bank sampah yang tidak beroprasi dikarenakan terdampak pandemi Covid-19.
“Karena pandemi juga agak berkurang, ada memang karena kepengurusannya, yang tadinya aktif setelah punya kerjaan yang lain jadinya kurang aktif disitu,” katanya.
Tak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan, bahwa DLH akan menggalakan pengelolaan sampah kepada masyarakat. Gerakan tersebut, lanjut Nana, melalui pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat. Pada kesempatan itu, masyarakat nantinya akan diarahkan untuk bagaimana lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus bisa mendapat nilai ekonomis dari limbah rumah tangga.
Sosialisasi dan pembinaan itu bertujuan agar masyarakat mengetahui cara pemilahan, pencacahan, hingga tata cara pengomposan. “Pengolahan sampah selain non organik seperti sampah botol plastik, kaleng besi, trus botol kaca, kita juga ada pembinaan. tentang pengomposan gituh. Sampah yang sifatnya organik, sisa-sisa makanan segala macem, kita berikan pembinaan itu masih bisa dimanfaatkan sebagai kompos,” tuturnya.
Nana tidak secara rinci menyebutkan besaran anggaran yang dialokasikan guna meningkatkan potensi bank sampah di Kota Cilegon. Namun, pihaknya terus mengupayakan, agar penanganan sampah bisa mencapai target.
“Karena sekarang kan terdampak dari refocusing untuk pandemi covid 19. jadi kita dikurangin yah anggarannya tapi intinya kita masih tetep ada pembinaan ke masyarakat tentang bank sampah. kalau soal amggaran saya tifak hafal betul jumlah nominalnya yang jelas kita untuk pengurangan persampahan itu tetep ada, masih ada,” pungkasnya.
Reporter: BD Chandra
Editor: Dirman