Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi, dimana jumlah usia produktif di perkirkan meledak banyak, kemudian berdampak kepada era persaingan yang sangat komplek, maka dengan itu membangun jiwa kemandirian dalam ranah pelajar atau siswa perlu ditingkatkan, salah satunya dengan menumbuhkan jiwa entrepreneurship.
Seperti yang dilakukan siswa SMK Negeri 1 Gunungkencana menggelar Market Day dalam upaya untuk membangun para pelajar/siswa bisa memiliki jiwa kewirausahaan, hal itu dilakukan di gedung sekolah Lebak-Banten, Jumat (27/1/2023).
Kegiatan tersebut, sebagai ajang menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda, hal ini juga bisa ajang dimana para pelajar bisa mengeksplor diri dalam kegiatan berwirausaha, karena jika sekolah bisa di jadikan sebagai miniatur market, hal ini bisa membantu para pelajar menangani resiko dan peluang market yang sesungguhnya pasca selesai bersekolah.
Pada kegiatan kali ini siswa belajar menjual berbagai hasil karya siswa, utamanya dalam hal kreasi makanan dan minuman. Selain itu setiap kelas dibagi dalam kelompok – kelompok kecil yang terdiri 3 – 4 siswa, total ada 25 lapak. Siswa kelas XII sebagai Penjual, kelas XI dan X sebagi pembeli.
Terbuatnya kelompok dalam membangun usaha ini adalah hal sederhana konsep manajemen dalam mengatur perusahaan, langkah itu sudah dilakukan oleh para siswa SMK N 1 Gunung Kencana sesuai dengan arahan guru-gurunya.
Kepala Sekolah SMK N 1 Gunungkencana Asep Kuntoro menjelaskan, Kegiatan market day ini akan dilakukan di setiap bulan di minggu terakhir, diikuti oleh seluruh siswa merupakan salah satu program sekolah dan baru kali pertama dilaksanakan untuk memupuk jiwa kewirausahaan siswa.
“Sebagai bekal anak-anak terjun ke masyarakat setelah lulus nanti, termasuk mengimplementasi serta menerapkan pembelajaran kolaboratif antara pembelajaran produktif dan menciptakan produk-produknya. Selain itu mendorong siswa menciptakan Produk Kreatif Kewirausahaan (PKK).” Masih asep.
“Selain itu, Kegiatan ini mengajarkan siswa mengelola satu unit usaha sampai ke penghitungan untung dan rugi. Termasuk sampai juga penghitungan omsetnya.” ujarnya
tentunya kegiatan ini adalah hal yang memang sudah dilakukan di setiap-setiap sekolah demi mendorong kemandirian siswa dan untuk menghindari beban daerah terhadap pengangguran pasca selesai di pendidikan strata menengah atas.