Serang, hipotesa.id – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi memberikan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada puluhan eks Narapidana Teroris (Napiter) di wilayah Banten, pada Sabtu, (8/7/2023).
Dirinya juga mengajak para Napiter untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai Warga Negara Indonesia yang memiliki Ideologi Pancasila.
“Mari kita bersyukur, karena kita diberikan segala-galanya,” pesan Prof Yudian Wahyudi saat menjadi pembicara kunci pada Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila.
Pada kegiatan yang mengusung tema “Islam, Pancasila dan Kebangsaan” ini Prof Yudian juga mengucapkan terima kasih kepada eks Napiter yang sudah kembali dan sadar ke Pancasila dan NKRI.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu karena sudah kembali dan ikrar terhadap Pancasila dan NKRI,” ucapnya pada acara yang diselenggarakan BPIP berkolaborasi dengan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten.
Dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang berhasil menembus Harvard Law School Amerika itu menegaskan Pancasila harus menjadi nilai dasar yang dipedomani dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam perilaku dan tindakan kita, baik sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, dan warga negara,” tegas Prof Yudian.
Dia juga mengingatkan khususnya kepada para Napiter agar jangan mudah terpengaruh oleh ajakan yang menawarkan ideologi-ideologi transnasional.
“Kita lihat negara-negara besar dan maju, sangat iri kepada kita, bahkan dari mereka banyak sekali yang pecah,” ungkapnya.
Prof Yudian juga menjelaskan Islam dan Pancasila tidak ada yang bertentangan, bahkan merupakan satu kesatuan untuk peradaban umat manusia.
“Kelima sila dari Pancasila jika kita resapi betul, tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam, justru malah mengonfirmasi bahwa sila-sila Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai Islam,” jelasnya.
Diharapkan kegiatan ini tidak hanya seremonial, tetapi dapat memberikan penguatan, keyakinan, serta pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya Ideologi Pancasila.
Sementara itu, Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Prof Wawan Wahyuddin mengapresiasi BPIP yang sudah melakukan kolaborasi, gotong-royong membina eks Napiter dalam penguatan dan pembinaan Ideologi Pancasila.
Dia mengaku eks Napiter ini berasal dari berbagai wilayah di Banten dan berbagai organisasi, seperti NII, JAD, JI dan organisasi lainnya yang menentang NKRI.
“Bapak ibu, silakan manfaatkan momentum yang sangat baik ini, saling bertukar pikiran dengan para narasumber,” pesan Prof Wawan Wahyuddin.
Dirinya juga mengakui Banten merupakan salah satu daerah yang masyarakatnya mudah terafiliasi dan terpapar dengan organisasi terorisme, sehingga perlu konsistensi dalam penguatan ideologi dan wawasan kebangsaan.
“Saya berharap setelah diberikan pembinaan ini, para napiter ini memiliki Ideologi Pancasila yang kuat dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” harapanya.
Dalam kesempatan yang sama, panitia pelaksana sekaligus akademisi UIN SMH BANTEN Jamaluddin merasa sangat bangga dan bahagia bisa mengajak para eks Napiter bersilaturrahmi dan berdiskusi pada pembinaan ideologi pancasila untuk bersatu dan maju ke depan bersama-sama untuk NKRI.
“Acara ini adalah bukti nyata bahwa negara dan seluruh masyarakat indonesia akan selalu menerima apapun yang pernah mereka lakukan dahulu, bahkan akan terus di bina untuk bisa mencintai dirinya, keluarga, masyarakat dan negara tercinta dan selalu menjaga persatuan untuk negara ini, beruntungnya kita hidup di inonesia” ujar Jamaluddin.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan kolaborasi ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang Pancasila.
“Berharap dengan menambahnya wawasan terhadap pemahaman pacasila dan wawasan kebangsaan bisa menjadi role mode dalam menjaga persatuan dan dapat di tularkan kepada lingkunganya”, harap Jamaluddin.
Pihaknya juga mengapresiasi kepada segenap pihak yang turut andil dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Kami berharap bahwa kegiatan ini menjadi bagi