Yogyakarta, hipotesa.id – Krakatau Posco bekrjasama dengan SMK SMTI Yogyakarta secara resmi membuka kelas teknologi industri baja bertempat di aula SMK SMTI, Kamis (25/7/2024).
Sebelumnya Krakatau Posco telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Perindustrian pada Agustus tahun lalu atas kerja sama dalam membuka kelas khusus industri teknologi baja.
Acara peresmian kelas industri teknologi baja ini dihadiri secara langsung oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kementerian Perindustrian Wulan Aprilianti Permatasari, Direktur HR & GA Krakatau Posco Dicky Mardiana, Kepala Sekolah SMK SMTI Yogyakarta Ening Kaekasiwi, beserta guru-guru dan siswa/i SMK SMTI Yogyakarta.
Direktur HR & GA Krakatau Posco Dicky Mardiana menerangkan kelas industri teknologi baja akan menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri baja yang diikuti oleh para siswa SMK yang berada di bawah Kementerian Perindustrian Indonesia, Hal itu, kata Dicky bertujuan untuk meningkatkan tenaga kerja lapangan terbaik bagi pabrik baja dan dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja lapangan di Indonesia kedepannya.
“Krakatau Posco sangat menyadari bahwa teknologi dan inovasi adalah kunci utama untuk tetap kompetitif di pasar global yang semakin dinamis ini,” ujar Dicky.
Dicky juga menjelaskan bahwa hadirnya Kelas Industri Teknologi Baja ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara dunia akademis dan industri, dengan harapan para peserta didik dapat memperoleh pengetahuan praktis dan pengalaman langsung dari industri baja.
“Kami percaya bahwa sinergi antara teori dan praktik akan menghasilkan para profesional yang siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam industri baja,” jelasnya.
Pihaknya, lanjut Dicky mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin antara Krakatau Posco dengan Kementerian Perindustrian yaitu BPSDMI, serta sekolah binaannya yaitu SMK SMTI Yogyakarta dan seluruh pihak yang terlibat dalam perwujudan program ini.
“Semoga kolaborasi ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua,” Dicky Mardiana.
Sementara itu, Kepala PPPVI Wulan Aprilianti Permatasari menyampaikan bahwa Industri logam dasar menunjukkan pertumbuhan tertinggi pada TW I sebesar 16.57% serta menjadi kontributor terbesar ke-3 industri pengolahan yaitu 1.58 % untuk industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik. Industri logam juga menjadi penopang dari industri besi dan baja.
“Sektor industri baja sangat berpotensi memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui added value serta menjadi multiplier effect bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa. Industri baja juga merupakan sektor yang sangat strategis bagi pengembangan sektor industri penting lainnya seperti konstruksi, alat transportasi, energi, alat pertahanan dan infrastruktur,” ungkapnya.
Oleh karena itu, melalui inisiatif ini, Lanjut Wulan Krakatau posco berkomitmen untuk tidak hanya berkontribusi dalam produksi baja yang berkualitas tinggi, tetapi juga dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Lebih Lanjut, Wulan mengatakan bahwa Kinerja industri yang baik ini tentunya perlu didukung SDM industri yang kompeten dan berdaya saing. BPSDMI sebagai lembaga di bawah Kementerian Perindustrian bertugas untuk membangun pengembangan SDM industri. Salah satu program kelas industri baja yang dilaksanakan establishmentnya saat ini adalah kelas di SMK SMTI Yogyakarta.
“Tentunya kami harapkan para siswa dapat bergabung dengan sungguh-sungguh pada kelas ini karena kesempatan ini tidak dimiliki banyak orang dan Anda dibekali materi sesuai kebutuhan Krakatau Posco. Kami juga tentunya mengharapkan dukungan dari SMK dan Krakatau Posco agar guru-guru pengajar baik dari SMK dan Krakatau Posco, sarana dan prasarana, persiapan magang juga dapat disiapkan dengan baik dan diharapkan Krakatau Posco juga dapat bergabung pada pelatihan ini bersama dengan mitra industri lainnya,“ ungkap Wulan.