CILEGON, hipotesa.id – Peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama (Kemenag) ke-79 di Kota Cilegon menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali peran agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Bertempat di halaman Kantor Kemenag Cilegon, Senin (30/12/2024), acara ini berlangsung meriah dengan partisipasi masyarakat yang antusias.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Kota Cilegon, H. Munirnudin, S.Ag., menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan, tetapi sarana memperkuat kepedulian sosial dan mempererat hubungan spiritual.
“Kami ingin nilai-nilai agama semakin hadir di tengah masyarakat, sebagai landasan moral dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Rangkaian Kegiatan yang Mengakar pada Nilai Agama
Peringatan ini diisi dengan kegiatan yang relevan, seperti gerak jalan sehat, lomba qasidah, pembagian doorprize, serta Istigasah dan doa bersama. Kegiatan berlangsung hingga Selasa (31/12/2024), menjadi penutup tahun dengan makna religius yang mendalam.
Dukungan dari berbagai pihak turut memperkuat keberhasilan acara ini. Bank Syariah Indonesia (BSI), guru Pendidikan Agama Islam (PAI), staf Kantor Urusan Agama (KUA), guru diniyah, hingga Kepala Kemenag Kota Cilegon, H. Amin Hidayat, M.Ag., memainkan peran penting dalam penyelenggaraan.
“Kami bersyukur atas partisipasi semua pihak yang menunjukkan bahwa kebersamaan dan nilai keagamaan masih menjadi kekuatan utama masyarakat Kota Cilegon,” ujar H. Munirnudin.
Agama Sebagai Perekat Masyarakat
Lebih dari sekadar tradisi tahunan, peringatan Hari Amal Bhakti ini menegaskan peran strategis Kementerian Agama dalam membangun hubungan yang harmonis antara agama dan masyarakat.
“Ini adalah pengingat bahwa agama bukan hanya soal ibadah, tetapi juga bagaimana kita hidup berdampingan, saling peduli, dan berkontribusi untuk kemaslahatan bersama,” ungkap H. Munirnudin.
Kemenag Kota Cilegon berkomitmen menjadikan peringatan ini sebagai momen konsolidasi untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat.
Harapannya, kegiatan ini semakin memotivasi masyarakat untuk menjadikan agama sebagai pondasi utama dalam menghadapi tantangan zaman.(Red/Fadli)