Serang, hipotesa.id – Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Banten sukses menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Komite Perempuan SPN Banten di Hotel Horison Pondok Layung, Anyer, pada Kamis (30/1/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran perempuan di dalam serikat pekerja serta pembaruan struktur organisasi Komite Perempuan SPN Banten.
Mengusung tema “Transformasi Perempuan SPN: Meningkatkan Kapasitas, Kapabilitas, Memperkokoh Struktur, dan Kaderisasi serta Melangkah Progresif”, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan peran perempuan dalam advokasi tenaga kerja, sekaligus memperkuat struktur organisasi melalui kaderisasi yang berkelanjutan.
Acara yang dihadiri oleh 50 peserta ini juga menghadirkan empat narasumber berpengalaman, yakni Sumyati, S.H. dan Nur Latifah, S.T. dari DPP SPN, Fitri Maisuri dari Komite Perempuan SPN Banten, serta Iza Inzamaliyah dari Solidaritas Center.
Ketua DPD SPN Banten, Intan Indria Dewi, S.MM., dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan kapasitas perempuan dalam organisasi serikat pekerja. “Kami berkomitmen untuk memastikan perempuan anggota SPN memiliki keterampilan yang mumpuni, baik dalam memperjuangkan hak mereka sendiri maupun dalam mengadvokasi hak pekerja lainnya. Selain itu, kami juga mendorong pembentukan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) di setiap kawasan industri sebagai langkah konkret dalam melindungi pekerja perempuan,” ujarnya.
Selain itu, DPD SPN Banten juga telah menyusun serangkaian program strategis untuk lima tahun ke depan, dengan fokus utama pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Beberapa program unggulan yang telah direncanakan antara lain:
- Pendidikan Konselor: Melatih pengurus serikat di tingkat perusahaan untuk menangani keluhan pekerja serta advokasi pelanggaran hak tenaga kerja.
- Pendidikan Paralegal: Membekali pengurus serikat dengan keterampilan hukum untuk mendampingi pekerja dalam persidangan ketenagakerjaan.
- Bedah Kasus Ketenagakerjaan: Menganalisis dan mendiskusikan kasus ketenagakerjaan untuk meningkatkan pemahaman dalam menangani masalah pekerja.
- Program Organizer dan Kunjungan Kerja: Membentuk tim organizer untuk memperkuat serikat pekerja dan melakukan kunjungan kerja ke DPC guna memastikan efektivitas implementasi program.
- Penguatan Komite Perempuan dan Pekerja Muda: Menekankan perlunya perhatian lebih terhadap pekerja perempuan dan pekerja muda yang lebih rentan terhadap eksploitasi.
SPN Banten juga menggandeng Universitas Salaka Nagara untuk memberikan potongan biaya pendidikan sebesar 50% bagi anggota SPN dan keluarganya yang mendaftar sebagai mahasiswa.
“Melalui workshop ini, kami ingin mencetak kader perempuan dengan kapasitas dan kapabilitas tinggi dalam memperjuangkan hak pekerja. Kami juga berkomitmen memperbarui struktur Komite Perempuan SPN Banten agar lebih solid dalam menjalankan fungsinya dan mendorong kepemimpinan perempuan di serikat pekerja,” kata Intan Indria Dewi.
SPN Banten berharap workshop ini dapat meningkatkan efektivitas dalam memperjuangkan hak-hak pekerja, terutama perempuan, dan memastikan bahwa Perjanjian Kerja Bersama (PKB) semakin berpihak kepada pekerja. Perlindungan tenaga kerja, menurut Intan, tidak hanya menjadi tanggung jawab serikat pekerja, tetapi juga harus melibatkan pengusaha dan merek yang bekerja sama dengan perusahaan.(Red/Fadli)