Cilegon, hipotesa.id – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Cilegon menyayangkan sikap arogansi Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cilegon, Ari Irmawan yang mengungkit soal pembagian uang transport kepada salah satu organisasi mahasiswa.
Insiden tersebut bermula lantaran adanya kritik keras dari salah satu organisasi mahasiswa ditengah prosesi pelantikan DPD KNPI berlangsung, sehingga menyebabkan keributan yang menyeret-soal biaya transportasi yang diungkit di tengah jalannya forum resmi pelantikan.
Tindakan tersebut dinilai sangat tidak pantas dan mempermalukan. Hal ini juga dianggap mencerminkan rendahnya standar etik serta profesionalisme pengurus KNPI yang baru dilantik.
“Sebagai organisasi yang mengusung semangat persatuan dan pembinaan pemuda, KNPI Cilegon diharapkan menjadi ruang kolaborasi, integrasi gagasan, dan penguatan nilai perjuangan, “Ujar Alvin Tazwini wakil Ketua bidang eksternal PMII Kota Cilegon.
Namun kejadian ini justru menunjukkan adanya kecenderungan mengedepankan kepentingan transaksional ketimbang idealisme dan nilai-nilai kepemudaan.
“Pengungkitan soal uang transport dalam forum resmi adalah bentuk mentalitas pragmatis, seolah-olah pemuda hanya bergerak ketika ada imbalan. Ini jelas menciderai kehormatan pemuda Cilegon,”Tegasnya.
PMII juga menilai bahwa KNPI harusnya menjadi teladan dalam menjaga Integritas dan membangun budaya organisasi yang sehat.
“Kami mendesak DPD KNPI Kota Cilegon melakukan introspeksi menyeluruh dan membersihkan pola pikir transaksional dari internal organisasi, dan tidak semua hal bisa selesai dengan kekuasaan dan uang.” Pungkasnya.









