• Redaksi
  • Kirim Tulisan
Tuesday, May 13, 2025
  • Login
Hipotesa
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis
No Result
View All Result
Hipotesa
No Result
View All Result
Home Berita

Tradisi Unik Warga Rayakan Iduladha

Redaksi by Redaksi
July 21, 2021
in Berita
0
52
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pandeglang, hipotesa.id – Meskipun ditengah situasi pandemi virus Covid-19, tak sedikitpun menyurutkan semangat warga di Indonesia untuk tetap merayakan hari raya Iduladha 1442 H. Selasa (20/7/21).

Pandemi virus Covid-19, tentunya membuat kondisi menjadi darurat. Imbasanya, di beberapa daerah di Indonesia, tidak dapat merayakan hari raya Iduladha seperti biasanya. Hal itu dikarenakan adanya upaya dari pemerintah berupa himbauan untuk merayakan hari raya Iduladha dirumah saja.

Baca Juga

Gen Cilegon Gelar Diskusi Bersama Wakil Wali Kota, Bahas Isu Sosial dan Lingkungan

April 28, 2025

Juara Grup, Persic Cilegon Siap Tempur di Babak 32 Besar Liga 4 Nasional

April 26, 2025

Mengingat akan hal itu, kebiasaan yang dilakukan setiap daerah untuk memeriahkan perayaan Idhuladha pasti ditandai dengan penyembelihan hewan kurban. Akan tetapi, bukan Negara Indonesia rasanya, jika tidak mempunyai sebuah tradisi yang dianggap unik untuk proses pemotongan hewan.

Salah satunya daerah Kampung Sompok, Desa Kramat Jaya, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang. Keunikan itu tersaji saat hendak menyembelih hewan kurban.

Tradisi yang dilakukan ketika hewan ingin disembelih yakni, yang pertama hewan kurban ini dibedaki, diberi lipstik, diberikan minyak rambut, sampai hewan kurban itu diberikan cermin untuk mengaca.

Tokoh masyarakat Abah Arma menuturkan, jika hewan kurban berjenis kelamin wanita, akan didandani dengan cara diberikan bedak, lipstik Dan alat kecantikan lainnya. Akan tetapi sebaliknya, jika laki-laki, maka akan dipakaikan minyak rambut lalu disisir dengan rapi.

“Hal tersebut dilakukan atas dasar semata-mata menggambarkan si yang kurbannya”, ujarnya.

Setelah itu, tradisi yang kedua yakni hewan kurban ini jika diperuntukkan untuk wanita, maka hewan ini diberikan sepahan untuk giginya, jika diperuntukkan untuk laki-laki maka akan diberikan rokok, sambil diberikan kemenyan saat hewan kurban akan disembelih.

“Hal tersebut diberikan karena kebiasaan orang dulu kalau wanita mah nyepah, kalau laki-laki biasanya merokok, nah kalo diberikan kemenyan itu bentuk dari penghadang darah supaya tidak muncrat ke saksi,” jelas Abah Arna.

Tradisi yang terakhir, kepala hewan itu dililitkan benang dan diberikan kain kafan di punggungnya, sambil dibakarkan kemenyan di hadapannya.

“Kalau kepalanya diikat tujuannya itu supaya hewan kurban ini bisa dikendalikan nantinya, dan diberikan kain kafan itu supaya suci hatinya yang memberikan kurban ini,” terang abah.

Hal tersebut dibenarkan adanya dan selalu dilestarikan karena itu merupakan peninggalan dari nenek moyang mereka terdahulu. Tapi banyak dari kalangan masyarakat yang sudah mulai memahami bahwa hal tersebut tidak menimbulkan manfaat apapun.

“Tapi, hal tersebut adalah tradisi peninggalan nenek moyang terdahulu, jadi memang harus dilestarikan. Kalau ditanya hukumnya memang gak ada, cuma dari kalangan para ustadz dan para tokoh membiarkan hak tersebut, yang terpenting tujuannya tidak menyimpang,” tutup abah.

Mengenai akan hal itu, ustad iman, tokoh agama setempat berbicara terkait tradisi kurban yang ada di kampungnya, ia mengatakan bahwa hal itu adalah sebuah tradisi (adat) dimana masyarakat masih ingin melestarikan.

“Yang masih ingin memakai silahkan yang tidak pun gak masalah, dan hal tersebut pun tidak membatalkan kurban, karena tujuannya tidak menyimpang,” jelas iman.

Reporter: Jawier
Editor: Birin

 

Tags: BudayaIduladhaPandeglangSosial dan KebudayaanWARGA
Previous Post

Sah, Pemerintah Ketok Palu Soal Perpanjang PPKM Darurat

Next Post

Perbedaan PPKM Level 3 dan 4

Related Posts

Berita

Gen Cilegon Gelar Diskusi Bersama Wakil Wali Kota, Bahas Isu Sosial dan Lingkungan

April 28, 2025
Berita

Juara Grup, Persic Cilegon Siap Tempur di Babak 32 Besar Liga 4 Nasional

April 26, 2025
Berita

Sah! Ayatullah Khumaeni Terpilih Sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon

April 24, 2025
Berita

Melalui Sosialisasi Wawar, PPK dan PPS Mancak Ajak Masyarakat datang ke TPS

April 17, 2025
Berita

Sinergi KNPI dan Pemkot Cilegon, Kolaborasi Pemimpin Muda

April 15, 2025
Berita

H-4 Menjelang PSU, PPK Mancak Gencar Lakukan Sosialisasi

April 15, 2025
Next Post

Perbedaan PPKM Level 3 dan 4

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rame Banget!

  • Masih Minim, DLH Cilegon Targetkan Seluruh Kelurahan Miliki Bank Sampah

    127 shares
    Share 51 Tweet 32
  • Kini Bakso Ikan Malingping Bang Opay Tersedia di Kota Serang

    185 shares
    Share 74 Tweet 46
  • Pantai Mandalika Berok Anyer: Liburan Murah, Fasilitas Lengkap

    107 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Alun-alun Kota Cilegon Dibuka, Perkumpulan Pedagang Kota Cilegon Keluhkan Sepinya Pembeli

    34 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Peran Mahasiswa Dalam Mengawal Proses Demokrasi di Indonesia

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
© 2022 Hipotesa - Diproduksi by hipotesa.

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In