Serang, hipotesa.id – Sejumlah Pedagang di Pasar Taman Sari menyampaikan kekecewaannya terhadap Pemkot Serang terkait rencana revitalisasi pasar dan akan merelokasi lapak para pedagang ke pasar lama dan pasar kepandean.
Para pedagang kecewa dan menyebut Walikota Serang Syafrudin seperti anak SD yang sedang belajar abjad karena plin-plan membuat kebijakan terkait revitalisasi pasar taman sari yang kerapkali berubah fungsi.
“Dulu tempat ini dijadikan taman, terus diubah jadi batu, pasar kuliner, kemudian jadi pasar tradisional. Nah, sekarang kembali mau dijadiin taman lagi. Inikan berarti pemimpinnya kayak masih belajar tita-tita seperti anak SD,” Ujar salah seorang pedagang ikan, Hasan saat diwawancarai hipotesa.id Senin, (4/10/2021)
Hasan mengatakan, dari sekian kali Taman Sari dilakukan revitalisasi oleh Pemkot Serang, pasar tradisional lah yang justru berjalan membantu perekonomian masyarakat.
“Dari sekian banyak perubahan fungsi taman ini, justru pasar tradisional lah yang berjalan kenapa harus dikembalikan menjadi taman lagi?,” jelasnya penuh tanya.
Hasan mengungkapkan, sebagai pedagang kecil pihaknya sangat tidak setuju dengan adanya relokasi pedagang lantaran ditempat biasa jualannya sudah banyak pelanggan serta belum ada ketersediaan lapak di pasar lama dan pasar kepandean.
“Ya, sangat tidak setuju, tapi kan kita sebagai pedagang kecil mau bilang gak setuju juga gimana kalau pengurus di pasarnya sudah menyetujui. Kita dengan terpaksa pindah ya mau gimana lagi,” ungkapnya
Saat ini, lanjut Hasan, para pedagang sedang dilakukan pendataan oleh pengurus pasar untuk direlokasi, namun hampir semua pedagang kecewa dan mereka mau pindah dengan keterpaksaan lantaran tidak ada pilihan tempat buat jualan lagi.
“Ikut pindah karena terpaksa kita tidak ada tempat lagi. Belum lagi di tempat yang baru juga kita belum tau berjalan apa tidak, terus tempatnya juga belum diselesaikan. Ini belo’on apa gimana sih disuruh pindah tapi belum disediakan tempatnya,” ucapnya. (MUE/ED).