hipotesa.id – Kisah pasukan Elit Majapahit, berawal dari Dharmaputra dan Bhayangkara. Dharmaputra disebut sebagai pengalasan wineh suka yang artinya pegawai istimewa yang sangat disayangi raja, namun singkat cerita Dharmaputra berhianat kepada raja dan Majapahit.
Sedangkan Bhayangkara, saat Gajah Mada menjadi Mahapatih, Bhayangkara menjadi pasukan paling elit kerajaan, di tangan Gajah Mada. Saat itu, kesatuan Bhayangkara menjadi kekuatan besar dan berpengaruh dijamannya. Keselamatan para raja dan keluarganya di bawah kewenangan dan tanggung jawab kesatuan Bhayangkara.
Selain itu, pasukan Bhayangkara memiliki pengaruh besar bagi keselamatan sekaligus keamanan dan ketertiban masyarakat agar tidak muncul gangguan kepada kekuasaan raja.
Kedislipinan dan kesetian kepada kerajaan selalu ditunjukan kepada Gajah Mada, dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, Satya Haprabu (Setia kepada pimpinan negara), Hanyaken Musuh (Mengenyahkan musuh negara), Gineung Partidina (Bertekad mempertahankan negara), dan San Trisna (Ikhlas dalam bertugas). Tanpa 4 nilai-nilai Catur Prasetya tadi, pasukan elit ini akan kehilangan ke-Bhayangkaraannya.
Mengutip laman resmi polri.go.id, kata Bhayangkara (Polri) saat ini, diambil dari istilah yang digunakan patih Gajah Mada di zaman Kerajaan Majapahit. Bahkan bukan hanya istilan penamaan pasukan saja, tetapi juga 4 nilai ke-Bhayangkaraan (Catur Prasetya) masih dianut oleh Polri.
Sedangkan, 1 Juni diperingati sebagai Hari Bhayangkara, atau yang juga identik dengan HUT Polri. Sebetulnya peringatan ini adalah peringatan hari lahirnya Kepolisian Repiblik Indonesia atau Polri. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara karena bertepatan dengan turunnya Peraturan Presiden tahun 1946 No.11 yang dikeluarkan Presiden Sukarno.
Terbentuknya Bhayangkara menjadi nama pasukan keamanan dan diperingati setiap 1 Juli tentunya tidak serta merta langsung terbentuk, seperti cerita singkat di ini. Ada sejarah panjang dibalik nama Bhayangkara dari zaman kerajaan hingga masa awal kemerdekaan dan terus berjaya hingga sekarang.
Saat ini, pada 1 Juni 2022. Ke 76 peringatan Bhayangkara, dengaan mengangkat “Polri Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” tema tersebut diambil untuk menegaskan bahwa Polri selalu seiring dengan pemerintahan Presiden Indonesia dalam pemulihan ekonomi nasional, pasca Pandemi Covid-19.
Semoga dengan apa yang diangkat pada tema kali ini tetap komitmen untuk mengawal dan mengamankan masyarakat dengan nilai-nilai yang sudah tertanam, menjadikan Bhayangkara tetap kuat dalam mewujudkan tugasnya.