Cilegon, hipotesa.id – Kelurahan Sukmajaya, Kota Cilegon, telah melaksanakan kegiatan penting berupa pelatihan mitigasi dan pencegahan bencana pada Kamis, (5/12/2024), bertempat di aula kelurahan sukmajaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi berbagai ancaman bencana, khususnya banjir, yang merupakan salah satu risiko tinggi di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Kota Cilegon, Fathurahman, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Kelurahan Sukmajaya atas pelaksanaan kegiatan ini. “Kami sangat menghargai langkah Kelurahan Sukmajaya dalam mengedukasi masyarakatnya tentang pentingnya mitigasi bencana. Semua kelurahan di Cilegon menghadapi potensi bencana, dan kegiatan seperti ini sangat membantu mempersiapkan masyarakat,” ujarnya.
Fathurahman menekankan bahwa selain banjir, potensi bencana lain seperti tsunami juga perlu diperhatikan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir. “Dalam situasi tsunami, beberapa warga mungkin masih berada di dekat pantai, sehingga pemahaman dan kesiapsiagaan sangat penting,” tambahnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan lembaga kemasyarakatan, RT, RW, kader, tokoh masyarakat, dan anggota Karang Taruna. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperluas jangkauan informasi dan dukungan program mitigasi hingga ke tingkat lingkungan.
“Alhamdulillah, respon masyarakat sangat baik. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan upaya mitigasi ke tingkat bawah di lingkungan masing-masing,” kata Fathurahman. Ia menambahkan bahwa apabila masyarakat membutuhkan informasi tambahan, pihak kelurahan dan BPBD siap mengunjungi lingkungan mereka untuk memberikan materi lebih lanjut.
Program ini bertujuan untuk membentuk Desa Tangguh Bencana di tingkat kelurahan, di mana setiap RT menjadi unit Keluarga Tangguh Bencana. “Kami berharap informasi terkait kebencanaan ini bisa sampai ke tingkat dasar, hingga ke setiap rumah tangga. Dengan begitu, tidak ada informasi yang terlewat,” ujarnya.
Fathurahman menegaskan pentingnya transfer pengetahuan dari satuan tingkat atas hingga ke rukun tetangga, sehingga setiap warga memahami langkah-langkah pencegahan dan dapat bertindak secara tepat dalam menghadapi bencana.(Red/Fadli)