Pandeglang, hipotesa.id – Pasutri SUHAYA (43) dan Armaenah (37) Warga Kampung Karawang, Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, tinggal di rumahnya reyot/lapuk bahkan sudah miring sangat tidak layak di huni.
Kondisi rumah yang tidak layak huni milik Armaenah
Pasangan suami istri tersebut bukan tak ingin merehab rumah mereka, namun keadaan ekonomi yang sulit memaksa mereka harus bertahan hidup dengan kondisi rumah yang tidak layak huni.
Dari pengakuan Armaenah, hingga kini mereka belum menerima bantuan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang ataupun dari pemerintah provinsi Banten.
Pantauan di lokasi, terlihat rumah dengan kondisi memprihatinkan di isi oleh 6 orang berikut anaknya. Atap yang bocor berlantai tanah di musim hujan membuat penghuni kesulitan, tidak memiliki fasilitas MCK, kondisi Rumah sudah miring sehingga di khawatirkan roboh.
Armaenah mengaku sedih dengan kondisi rumahnya yang jauh dari kata layak. Ia mengaku saat ini memiliki empat orang anak dan masih bersekolah, sementara untuk mencukupi kebutuhannya ia mengaku berjualan keliling di pantai sedangkan suaminya buruh tani.
“Rumah saya berisi enam orang. Sedih rasanya, tinggal di rumah seperti ini apalagi di musim hujan dan angin seperti ini hampir tiap malam saya ngungsi di rumah tetangga, ucapnya.
Armaenah berharap suatu hari nanti rumahnya bisa diperbaiki agar layak. Kondisi saat hujan sering membuat seluruh bagian rumah basah, termasuk pakaian dan buku anak-anak.
Dia menempati rumah tersebut sudah Belasan tahun.
“Pengajuan bantuan sudah sering kami lakukan, baik melalui pemerintah Desa ke dinas terkait juga ke BAZNAS provinsi Banten setahun yang lalu hingga saat ini belum ada, imbuhnya.
Lanjutnya Tapi saya pasrah saja, semua rezeki sudah diatur Allah. Semoga suatu saat bisa tinggal di rumah yang lebih layak,” lanjutnya.
“Bukannya kami tidak mau untuk memperbaiki rumah, namun dikarenakan terbentur oleh biaya, karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga kami merasa kesulitan,” katanya. Jum’at (13/12/2024).
“Untuk sementara ini kami sekeluarga mengungsi ke rumah kerabat karena terdekat mengingat cuaca ekstrim, karena rumah yang kami tempati mengintip roboh apa lagi beberapa bagian sudut rumah sudah pada rusak seperti bagian tiang sudah sendeng sehingga tidak membuat nyaman keluarga, kalau tanahnya milik kami pak ada SPPTnya juga” terangnya.
Kapolsek Carita Iptu Toerip Tasega saat mengakui konfirmasi, bahwa ada salah satu rumah di wilayah kerjanya, saat ini kondisinya sangat memprihatikan seperti terlihat pada bagian dalam rumah yang mencapai sebanyak enam orang tersebut masih beralaskan lantai tanah.
“Saat saya mendatangi rumah tersebut terlihat hampir mau roboh karena termakan usia, karena rumahnya terbuat dari kayu dan untuk bagian dinding menggunakan bilik, pemilik rumah atas nama Suhaya (43) saat ini sebagai pekerja buruh harian lepas, jadi penghasilannya mengandalkan upah dari hasil buruh, rumah itu sangat tidak layak di huni khawatir menimbulkan korban” ungkapnya.
Supriadi Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang menyatakan, dengan adanya permasalahan sosial terhadap warga yang tinggal di rumah tidak layak huni, hal tersebut sebagai kelalaian Pemerintah dalam menginventarisir rumah warga yang tidak layak huni.
“Ini bukti kelalaian terhadap pemerintah dalam pendataan RTLH, karena setiap tahun bantuan tersebut selalu ada melalui OPD terkait. Harusnya dalam melakukan penyaluran program RTLH tersebut skala prioritas dan tepat sasaran,” paparnya.
Lebih lanjut, Ketua KPPC Kecamatan Carita yang akrab disapa Frengky mengatakan, bahkan warganya sendiri sudah mengajukan permohonan bantuan tetapi tidak ada tanggapan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang. Hal ini membuktikan ketidakberpihakan pemerintah terhadap masyarakat miskin, sehingga kesenjangan sosial sangat terlihat jelas.
“Harusnya Pemda Pandeglang hadir pada masyarakat terutama rakyat yang membutuhkan, seperti yang terjadi pada keluarga Suhaya (43), karena beliau sangat layak untuk dibantu, kondisi karena rumahnya saat ini sudah tidak layak untuk ditempati,” tandasnya.(Red/Fadli)