• Redaksi
  • Kirim Tulisan
Monday, June 16, 2025
  • Login
Hipotesa
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis
No Result
View All Result
Hipotesa
No Result
View All Result
Home Opini

Memahami Rupa Manusia

Cak Emye by Cak Emye
December 10, 2021
in Opini
0
58
SHARES
882
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

hipotesa.id – Rupa bukanlah ciri sebuah kebanggaan dan substansi dari menjadi manusia. Karena hal yang paling penting yang dilihat pada diri kita sebenarnya ada pada sesuatu yang tak terlihat dan juga hanyalah zat yang tak terlihat yang mampu melihat, sesuatu itu adalah hati.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat badan kalian atau rupa kalian melainkan Allah akan melihat hati kalian.”

Baca Juga

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024

Tapera: Manifestasi Kegagalan Pemerintah dalam Menjamin Kesejahteraan Rakyat

June 22, 2024

Pemahaman rupa ragawi yang elok bukanlah simbol dari kemuliaan manusia, bisa kita tilik juga dalam kisah guyon dari al-Farabi tentang tiga astrolog yang berjalan-jalan ke kota. Tiga Astrolog tersebut ketika berjalan-jalan, mereka melewati lelaki muda yang bagus badannya dan elok rupanya. Para astrolog itu pun mengajak pemuda itu berbincang-bincang hingga mereka kaget karena mengetahui ternyata dibalik rupa yang rupawan tersimpan otak yang kosong. Para astrolog pun satu per satu mencoba meramal pemuda tersebut.

Astrolog pertama meramal, “Dia akan dipatuk ular dan racun ular itu akan menyebar dengan cepat ke seluruh tubuhnya yang kemudian membunuhnya.

Selanjutnya, astrolog kedua berkata, “Sepertinya dia akan jatuh dari ketinggian yang akan mengakibatkan lehernya patah.”

Sebagaimana astrolog pertama dan kedua yang meramal buruk untuk pemuda tersebut, astrolog ketiga pun berkata, “Pemuda itu akan tenggelam di air banjir dan kemudian tewas.” Para astrolog itu pun belum beranjak  pergi, sesaat pemuda tersebut memanjat pohon untuk memetik buah-buahan, lalu di batang pohon itu dia dipatuk ular sehingga dia jatuh ke sungai di bawah pohon tersebut. Kemudian tenggelam  dibawa arus air yang sulit dibendung sehingga menyebabkan ia tewas.

Begitulah jika kita hanya mengandalkan rupa ketimbang hal-hal yang substantif  untuk menjadi manusia. Apabila manusia hanya mengandalkan rupa ragawinya, apalah guna untuk dirinya, apatah lagi saat berada di sebuah penghujung tanduk, sebab keelokan rupa sama sekali tidak mampu menolongnya.

Oleh karena itu, rupa yang elok tanpa hati yang jernih dan otak yang bernas adalah kesia-siaan. Sekalipun rupanya elok, ia akan menjadi hina dan tidak bermartabat. Apatah lagi, orang yang sudah memiliki rupa yang tak elok sekaligus hati yang kotor dan otak yang bebal. “Jika rupa yang tak elok,” kata Platon, “tidak dibarengi dengan otak yang bernas, maka ia mengumpulkan dua keburukan dalam dirinya.”

Apabila keburukan yang wujud dalam diri manusia tidak dibersihkan, hanyalah kedukaan yang mendalam menunggunya. Keburukan rupa bisa ditutupi dengan kebaikan hati dan akal yang bernas, sedangkan keburukan hati tidaklah mampu ditutupi dengan keindahan rupa. 

Tidaklah berlebihan jika dikatakan, rupawan yang sejati adalah seseorang yang menghiasi dirinya dengan ilmu seperti yang digambarkan dalam syair populer dalam kitab ta’lim al-muta’allim, “Belajarlah! Karena ilmu adalah penghias bagi pemiliknya, ia perlebihan dan pertanda segala pujian.” 

Sebab dengan ilmu, kebaikan hati dan akal yang bernas bisa mengada. Tanpa ilmu, manusia hanyalah hewan yang tiada beda dengan hewan lainnya, sekalipun ia memiliki rupa yang elok dan menggoda.

Penulis: Cak Muhaimin
Direktur Eksekutif Sekolah Filsafat Averroes

Ilustrator: Bd Chandra

Tags: Kang MuhaiminMuhay Ya SalamOpini
Previous Post

HMI Tantang Walikota Cilegon Sidak Tempat Hiburan Malam

Next Post

Mengenal KH. Sochari Pipitan: Ulama, Wedana, dan Pejuang

Related Posts

Opini

Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Serang: Skala PRIORITAS (PRogresif, Integratif, Responsif, dan Sinergitas)

August 5, 2024
Opini

Tapera: Manifestasi Kegagalan Pemerintah dalam Menjamin Kesejahteraan Rakyat

June 22, 2024
Berita

Praktek Intoleransi Menjamur, Alumni UIN Jakarta Ajak Kaum Muda Galakan Dialog dan Perjumpaan

May 9, 2024
Opini

Tradisi Melanggar Di Era Mudik Lebaran

April 7, 2024
Opini

Hak Kekayaan Intelektual dalam Dunia Digital

April 6, 2024
Opini

Mudik dan Hari Kemenangan

April 4, 2024
Next Post

Mengenal KH. Sochari Pipitan: Ulama, Wedana, dan Pejuang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rame Banget!

  • Demonstrasi Buruh Blokade Gerbang PT Bungasari, Forum Pengusaha Lokal : Sangat di Sesalkan

    104 shares
    Share 42 Tweet 26
  • Hidup Tanpa Cinta: Sebuah Kehancuran atau Keindahan

    21 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Dari Aktivisme ke Apatisme : Alarm bagi Budaya Politik Partisipatif

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Nelayan Binuangeun Tak Bisa Melaut Akibat Cuaca Buruk

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Sempat dinyatakan Lulus Seleksi SPPI, Peserta Asal Kabupaten Serang Tiba-tiba Diganti

    12 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
© 2022 Hipotesa - Diproduksi by hipotesa.

No Result
View All Result
  • Berita
    • Pendidikan
    • Pemerintahan
    • Politik
  • Liputan Khusus
  • Opini
  • Tokoh Inspirasi
  • Islamika
  • Ekonomi dan Bisnis

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In