Serang, hipotesa.id- Setelah aliansi mahasiswa yang tergabung dalam “Daruratuinbanten” melakukan kemah bersama di gedung Rektorat. Hari ini massa aksi dipersilahkan untuk melakukan audensi bersama civitas akademika yang berlangsung di aula rektorat kampus 1 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Kamis (4/2/2021)
Dalam audensi tersebut, pihak rektorat UIN Banten memaparkan perihal keringanan biaya kuliah untuk semester genap tahun ajaran 2020 – 2021. Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Kepegawaian, Teguh Sarwono menjelaskan dalam sambutannya, ia mengatakan, sebagai tindakan langkah percepatan atas surat keputusan menteri agama no 81 tahun 2021 tentang keringanan Uang Kuliah Tunggal/Biaya Kuliah Tunggal (UKT/BKT). Pihaknya sudah mengeluarkan kebijakan melalui surat keputusan Rektor No 154 tahun 2021 tentang keringanan UKT/BKT atas dampak bencana wabah Covid-19 untuk semester genap tahun akademik 2020/2021 dan semester ganjil tahun akademik 2021/2022.
“Keringanan biaya kuliah sudah dikeluarkan kebijakannya oleh rektor, itu sebagai respon dari keputusan menteri agama No 81 tahun 2021 yang mana kebijakan Keringanan UKT/BKT itu diserahkan kepada masing-masing universitas,” jelasnya
Menanggapi hal itu, juru bicara aliansi “Daruratuinbanten” Ahmad Ibnu Rijal mengatakan, keputusan yang diambil pihak rektorat dinilai tidak sesuai dengan kondisi kebutuhan mahasiswa dan tidak ada dialog terlebih dahulu sebelum memutuskan kebijakan tersebut.
“Itu kan keputusan yang diambil oleh rektor, tanpa melibatkan mahasiswa untuk berdialog. Artinya, kita sebagai mahasiswa secara tegas tidak sepakat kalau potongan UKT/BKT nya hanya 15 persen dikarenakan selama masa pandemi ini perekonomian orang tua mahasiswa sangat sulit,” terangnya
Rijal menilai, hasil audensi yang dilakukan pihak akademik dengan aliansi “Daruratuinbanten” belum menemukan titik terang dan keputusan yang diambil menurutnya bersifat sepihak.
“Kami, dan kawan-kawan mahasiswa tetap menuntut kepada pihak rektorat agar memberikan potongan sebesar 50 persen. Bukan berarti kita arogan, justru pihak akademik yang arogan ketika audensi belum ada kesepakatan antara dua pihak, mereka langsung meninggalkan aula rektorat,” ujarnya
Rijal menegaskan, aliansi “Daruratuinbanten” akan terus melakukan aksi-aksi lanjutan dengan tetap berkemah di gedung rektorat sampai tuntutan nya dapat terpenuhi.
“Hari ini atau pun esok, ketika memang tuntutan kita tidak dituruti. Kita akan tetap menginap di kampus,” katanya (Uqel)