Serang, hipotesa.id – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) rayakan hari ulang tahun (HUT) yang ke-18 dengan menggelar webinar.
Pembicara utama dalam webinar adalah Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Widodo Muktiyo dan Prof. Dr. Aloysius Liliweri, M.S, Guru Besar Komunikasi Univesitas Nusa Cendana
Widodo Muktiyo, meminta elemen bangsa untuk menahan diri dan tidak menyebarkan informasi yang menyumbangkan rasa was-was atau belum tentu kebenarannya tentang Covid-19.
“Peluang untuk tetap optimistis keluar dari wabah global ini, terlepas dari perdebatan-perdebatan mendasar mengenai virus Covid 19,” katanya saat jadi pemateri, Rabu (4/8/2021).
Menurutnya, tidak ada cara lain untuk menjalani hidup di masa pandemi ini, selain menyesuaikan diri dengan tuntutan penanganan dan pencegahan Covid 19 yang sudah disepakati.
Ia menerangkan, perilaku komunikasi kita saat ini telah memberikan efek signifikan terhadap kompleksitas persoalan pandemi Covid-19. Sementara kemampuan berpikir seringkali kalah cepat dengan persoalan yang muncul.
“Oleh karena itu perlu ada perubahan secara massif dan sistematis untuk mengubah komunikasi di masa pandemi, dengan pendekatan yang persuasif dan edukatif serta menjadikan masa pandemi ini sebagai momentum berbenah, mereformasi diri,” terangnya.
Ia menuturkan, selektivitas individu untuk menerima dan menyerap informasi diperlukan sebagai pembelajaran bersama yang perlu diantarkan juga, sebagai bagian dari pencegahan Covid-19 agar kita tidak kehilangan kesempatan belajar, terutama bagi generasi milenial.
“Selain covid, persoalan komunikasi publik dan pengelolaannya menjadi penting untuk diatur mekanismenya, agar terpaan informasi publik kepada masyarakat tidak justru menjadi virus dan inilah yang harusnya menjadi concern kita,” tuturnya.
Hal senda pun, disampaikan oleh Aloysius Liliweri, bahwa tidak ada cara lain untuk menjalani hidup dimasa pandemi. Selain harus menyesuaikan diri dengan tuntutan penanganan dan pencegahan Covid-19 yang sudah disepakati.
“Kemampuan dari masing-masing elemen bangsa harus bisa menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi yang menyumbangkan rasa was-was atas peluang untuk tetap optimis keluar dari wabah global ini, terlepas dari perdebatan-perdebatan mendasar mengenai virus Covid-19,” ucapnya.
Sementara itu, Dekan FISIP Untirta Ahmad Sihabudin dalam sambutannya mengatakan, bahwa pengendalian informasi publik sangat diperlukan untuk mengelola informasi yang akan diserap oleh masyarakat. Supaya bangsa ini terhindar dari potensi krisis dan perpecahan yang dapat terjadi akibat dampak dari perbedaan sudut pandang, baik dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, politik dan agama.
“Selain covid, persoalan komunikasi publik dan pengelolaannya menjadi penting untuk diatur mekanismenya agar terpaan informasi publik kepada masyarakat tidak serta justru menjadi virus dan inilah yang harusnya menjadi concern kita, terutama para ahli komunikasi,” tuturnya.
Reporter: Birin Sinichi