Serang, hipotesa.id – Mahasiswa Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Piaud) kelompok 64 pengenalan lapangan persekolahan (PLP) ajari siswa TKIT Iqro Kota Serang membuat penjernihan air menggunakan bahan bekas.
Ketua Kelompok Mita Oktaviani mengatakan proses penjernihan air, yaitu untuk menghilangkan pencemaran atau mengurangi kadarnya, agar air menjadi layak untuk digunakan.
“Salah satu kegunaannya untuk mengembalikan ke lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa berakibat buruk buat lingkungan,” ucap Mita Oktaviani, Kamis (27/10).
Mita Oktaviani menambahkan adapun tujuan diajarkan kepada anak-anak, yaitu untuk menambah wawasan sehingga mereka mengetahui bahwa air yang kotor bisa dibersihkan kembali.
“Melatih kognitif untuk mengasah otak anak dari rasa penasaran, kemudian melatih motorik halus anak,” jelasnya.
Dia menjelaskan alat yang digunakan rata-rata dari barang bekas dan tidak terpakai, seperti arang, batu krikil, botol plastik, kapas, pasir, dan air keruh bahkan berwarna hitam.
“Ketika dilakukan menggunakan alat sederhana ini air yang tadinya berwarna hitam bisa menjadi jernih kembali,” tuturnya.
“Peserta didik yang mengikuti praktek penjernihan ada 30 orang,” sambungnya.
Salah satu guru TKIT Iqro Kota Serang Sita Rahmawati menambahkan pengajaran penjernihan air semacam ini baru pertama kali dipraktekkan di sekolah.
“Mudah-mudahan ini bisa diingat dan dapat di pakai nanti kedepannya sama anak-anak,” ujar Sita Rahmawati.
Sita Rahmawati mengatakan dengan adanya Mahasiswa PLP dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten keberadaannya sangat membantu.
“Semoga bermanfaat serta menambah pengalaman juga untuk mahasiswa ke depannya,” tutur dia.
Perlu diketahui Mahasiswa Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Piaud) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten telah melakukan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) selama 52 hari sejak 7 September sampai 28 Oktober 2022.