Serang, hiptesa.id – Salah satu peserta program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 asal Kabupaten Serang Banten, Saeful Anwar mengungkapkan kekecewaan berat setelah mengetahui namanya yang semula dinyatakan lolos, tidak tercantum dalam daftar peserta diksarmil yang diberangkatkan dari KOREM 064/ Maulana Yusuf Serang menuju Rindam Jaya Jakarta dan UNHAN, Serang Jum’at 11 April 2025.
Beberapa tahapan yang berlangsung mulai dari CAT Psikologi, tes tulis MI dan kejiwaan, tes wawancara MI, tahapan Rikkesum atau kesehatan fisik, sampai dengan tahapan akhir yaitu penentuan kelulusan.
Saeful, dengan nomor peserta tes 929601501709 dan nomor tes seleksi KSD Banten SR-0763, sangat terkejut dan kecewa berat melihat namanya yang semenjak pengumuman dijadwalkan pada tanggal 29 maret dan diralat pengumuman sampai dengan 07 April dinyatakan lulus tidak berubah namun kelulusannya dinyatakan tidak ada di pusat oleh Laksamana Ruby yang ditugaskan oleh pusat, untuk seleksi SPPI Batch 3 KSD Banten.
Ia bahkan sudah mengurus semua berkas administratif dan perlengkapan untuk persiapan pemberangkatan.
Namun pada Jum’at 11 April 2025 waktu pemberangkatan peserta SPPI Batch 3 asal Banten yang bertempat di KOREM 064 Maulana Yusuf Serang, Saeful menanyakan data kelulusannya yang diperoleh dari pusat melalui email dan website SPPI pusat kepada Laksamana Ruby Almasyah selaku ketua panitia daerah jawabannya menunggu jawaban pusat.
Padahal dari awal pengumuman sampai saat ini ia dinyatakan lulus dan tidak berubah status kelulusannya.
“Saya merasa sangat terkejut juga kecewa semua tahapan sudah saya jalani bahkan sudah ada bukti kelulusan saya dari awal sampe akhir tidak berubah, tapi data kelulusan saya oleh daerah dinyatakan tidak ada dan katanya masih konfirmasi pusat sampai hari ini masih digantung status kelulusan saya, sementara acara diksarmil sudah dilaksanakan, ” ungkap Saeful peserta asal Kabupaten Serang Banten kepada awak media.
Dia pun membagikan tangkapan layar sebagai bukti kelulusan yang sebelumnya diterima dari email dan website sebagai bentuk tuntutan agar penyelenggara bertanggung jawab.
“Saya sangat sedih bercampur kecewa harapan untuk menjadi bagian pengabdian kepada bangsa melalui program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia dan dinyatakan lolos tapi kandas karena sampai saat ini belum ada kejelasan”, tandasya.